JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Sedikitnya 13 orang pejabat Office The Civil Service Commision (OCSC) Thailand mengikuti program pelatihan koperasi di Indonesia.
“Salah satu kekuatan perekonomian Indonesia ada di koperasi dan UKM,†tegas Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, di dampinggi oleh Deputi Pengembangan SDM Agus Muharram, ketika menerima delegasi itu di Jakarta, kemarin.
Menurut Syarif Hasan, kekuatan koperasi dan UKM Indonesia didukung 52.763.603 unit usaha. Dari jumlah itu pengusaha besar 4647 unit, pengusaha menengah kurang lebih ada 41.000 unit.
Selebihnya pengusaha mikro kecil dan menengah koperasi. “Inilah yang harus kita tingkatkan, terutama menyangkut finansial, SDM dan management,†tambahnya.
Untuk mendorong unit usaha rakyat tersebut, ada 3 hal yang harus menjadi dasar perhatian sekarang yaitu akses pembiayaan, proses kemapuan dalam produksi, management, pengelolan dan pemasaran. Dalam arti kalau ketiga unsur itu terakses dengan baik, tidak mustahil produk- produk koperasi mapun UKM suatu saat bisa go internasional.
Syarif Hasan juga mengatakan, pemerintah memiliki empat strategi pembagunan kedepan. Misalnya, strategi pada pertumbuhan ekonomi yang standnable dan merata, kebijakan berorientasi pada penyerapan tenaga kerja, pembagunan yang sifatnya menurunkan tingkat kemiskinan dan strategi ramah lingkungan.
“Produk selalu berorientasi kepada pro lingkungan. Kemudian bagaimana produksi itu bisa dipasarkan dan diterima oleh pasar dalam dan luar negeri,†imbuhnya.
Syarif mengatakan, konsep ini sederhana. Tapi complecated, karena banyak yang harus di libatkan, salah satu contoh dalam akses kredit, akses perbankan. Kami harus melibatkan bank-bank komersial dan melibatkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak kepada gresroad.
Kebijakan itu tidak bisa lepas dari kinerja pemerintahan kami yaitu kebijakan fiskal, keuangan APBN yang menyangkut kapada pembiayaan.
“Mengapa kami melibatkan APBN karena disamping melibatkan kredit komersial, pemerintah juga mealokasikan dana untuk koperasi dan UKM agar kemampuan mereka bisa di tingkatkan,†lanjutnya.
“Angaran nasional kami kurang lebih 22% merupakan subsidi. Bagaimana sumber pemberdayaan masyarakat ini dapat di tingkatkan, tapi ini belum cukup karena penduduk kami 238 juta manusia. Itu nomor empat didunia, yang perlu kami perhatikan sehingga kemiskinan dapat di tekan, dan sudah turun sekali kalau dibaningkan 4-5 tahun yang lalu 18 % dari total penduduk, sekarang ini sisa 13,3 % dan tahun 2014 tinggal tinggal 8 %,â€. (nova)