JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Â Lima bank sentral mengumumkan langkah koordinasi untuk membantu memperbaiki sistem keuangan, seperti disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Langkah ke lima bank yakni The Fed, Bank Sentral Inggris, Bank Sentral Eropa, Bank Jepang dan Bank Nasional Swiss itu atas kekhawatiran terhadap kondisi perbankan di Eropa.
Nah. Atas perhatian ini pula Bank di Eropa “ngambek”. Tidak mau memberikan pinjaman terhadap satu sama lain. Dan Bank di Eropa dan mitranya Amerika telah memindahkan dana keluar negeri beberapa bulan karena khawatir.
Akibat “besar kepala ini pula mengakibatkan kondisi kian buruk khususnya dalam industri perbankan zona eropa.
Pinjaman baru menggunakan dollar, karena bank Eropa telah mendapatkan dana dalam bentuk mata uang euro dari Bank Sentral Eropa. Bahkan ada 3 pinjaman dalam waktu tiga bulan ini akan dicairkan pada Oktober, November dan Desember.
Bank Sentral telah melakukan aksi serupa untuk meningkatkan likuiditas dari pengutang komersial dalam krisis finansial pada 2008 lalu.
Peringatan IMF:
IMF juga memperingatkan fase ekonomi baru yang berbahaya. Dan Bank sentral akan menyediakan tiga porsi pinjaman utang tambahan untuk mengurangi tekanan dana pinjaman.
Saham perbankan naik tajam, seperti BNP Paribas yang naik sebesar 25%.
Direktur IMF Christine Lagarde mengatakan “aksi berani” dibutuhkan untuk mengatasi masalah finasial itu.
Dalam keterangannya di Washington, dia mengatakan: “Ketidakpastian terjadi pada kekuatan ekonomi besar, bank di Eropa dan masalah anggaran AS. Tanpa kebersamaan, keberanian, aksi ada risiko nyata bahwa (negara) dengan perekonomian besar mengalami kemunduran,” katanya.
Dia menambahkan bahwa masalah utang yang dialami negara-negara Uni Eropa akan berdampak terhadap ekonomi negara berkembang. “Jika nantinya ekonomi mengalami resesi, pasar tidak akan dapat mengelaknya,” ujar Direktur IMF Christine Lagarde mengakhiri. (ling/BBC)