JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Karena sering berkelahi di jalanan di usia muda , Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), AA. Gatot Brajamusti mengaku sudah jenuh berarntem.
Bahkan tak tertarik lagi untuk menyelesaikan sebuah persoalan dengan adu fisik. Namun aneh hingga hari ini diakuinya stempel dia suka berkelahi masih melekat pada dirinya.
Contohnya ketika AA. Gatot baru saja terpilih jadi Ketua Umum Parfi yang diwarnai aksi boikot dan protes dari lawan-lawannya.
Diungkapkannya, anaknya ikut ke bawa arus jadi kurang simpati padanya ketika baru jadi ketua Parfi. Maklumlah karena si anak turut kena imbas kasus tersebut dalam pergaulan sehari-harinya.
“Saya jadi kaget ketika tahu hal tersebut. Padahal saya sendiri sudah jenuh berkelahi dan tak ingin lagi melakukan sebuah persoalan dengan kekerasan. Saya ingin setiap persoalan ayo kita selesaikan dengan cara damai dan musyawarah,†ajak AA Gatot yang Kamis malam di Jakarta menggelar acara Halal Bihalal bareng anggota Parfi bersama PWI seksi budaya-Film dan elemen organisasi yang terkait di bidang perfilman.
Termasuk kasus perseteruannya dengan Jenny Rachman mantan Ketua Parfi yang mengugatnya, AA mengaku tak pernah terlintas dibenaknya untuk menyulutkan api permusuhan.
“Saya ingin sekali bersilahturahmi dengan mbak Jenny dan merangkulnya untuk bermusyawarah berdampingan memajukan dunia perfilman, khususnya Parfi,”.
“Karena tujuan saya di Parfi bukan untuk ke partai atau berpolitik. Artinya apa pun yang terjadi kita tetap satu hati berkarya membangun dan memajukan dunia perfilmaan nasional tanpa kenal kata menyerah,†papar AA Gatot yang juga diminta Uly Sigar Rusady jadi Ketua Umum Gong Perdamaian yang akan digelar di Bali akhir tahun ini dan rencanya akan dihadiri sekitar 200 negara ini.
“Sebagai wartawan kami akan tetap terus mendukung turut memajukan perfilman Indonesia. Kita pun berharap Parfi dan organisasi yang terkait bisa jadi mitra kerja sama yang baik,†timpal Ketua seksi Budaya dan film PWI- Iman dalam kata sambutan singkatnya. (him)