PROBOLINGGO, CITRAINDONESIA.COM- Semburan abu vulkanik Gunung Bromo diprediksi mengganggu penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Untuk itu, pihak Bandara diminta mengevaluasi kejernihan udara meskipun jadwal penerbangan belum terganggu.
Bagi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), evaluasi ini penting mengingat asap Gunung Bromo (sekitar 2.329 mdpl) mulai mengarah ke Malang.
“Kami minta pihak bandara mengevaluasi kejernian udara agar tidak mengganggu penerbangan,” kata Kepala bidang Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Gede Suantika, di Pos Pantau Gunung Bromo, Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (27/11/2010).
Menurut perkiraan, kepulan asap hitam tebal yang terjadi sejak tanggal 26 November hingg 28 November mengarah ke barat daya yakni Kabupaten Malang.
Informasi dari PVMBG sejak Minggu dinihari, kepulan asap Gunung Bromo sudah masuk ke Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.
“Kami minta instansi berwenang menganalisa terkait kebersihan udara dan kandungan udara untuk keselamaan penerbangan,” uccapnya menegaskan.
Jika tidak diantisipasi, maka dikhawatirkan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, warga yang berada di sekitar Kabupaten Malang atau berdekatan dengan Gunung Bromo sudah diimbau memakai masker.
Hingga pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi gempa vulkanik sebanyak 8 kali dengan amplitudo naik 30-40 milimeter.
“Kegiatan erupsi meningkat sampai saat ini. Mudah-mudahan seperti ini terus terjadi, sehingga cepat menuju kestabilan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Operasi Pangkalan TNI AU Abdul Rachman Saleh, Kolonel (Pnb) Novyanto menegaskan, abu memang telah menurunkan jarak pandang menjadi 3 kilometer, dan melapisi landasan pacu, meskipun masih tipis.
Kondisi ini masih aman untuk penerbangan. Karena jarak pandang masih 3 kilometer. Jika di bawah itu, maka secara visual penerbangan akan terganggu.
Sementara itu Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan, Minggu (28/11/2010) Gunung Bromo, Probolinggo, terus memantau.
“Sejak pagi tadi, letusan sudah sering, tetapi dengan berkekuatan rendah, dan mengarah ke arah barat (ke arah Malang),” kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Mudjiharto saat dihubungi, Minggu (28/11/2010).
Bahkan hari ini, dijadwalkan adanya pertemuan dengan unsur terkait di daerah tersebut. Di antara pejabat yang ikut rapat adalah kepala dinas kesehatankesehatan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. (tarto)