JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Lima anggota Aggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD-RI) nyaris menitikkan air mata begitu melihat kondisi luka- luka TKI asal NTB, Sumiati (23) di ruang perawatan RS King Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi.
Anggota DPD RI, Ahmad Jazuli, bersama lima orang anggota lainnya sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah. Namun begitu mendengar kabar Sumiati, tanpa pikir panjang, mereka berangkat menuju RS King Abdul Aziz di Madinah.
Begitu melihat kondisi, Sumiati, di ruang perawatan, alangkah terkejutnya mereka. Kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka nyaris menitikkan air matanya.
“Aalangkah biadabnya menusia yang tega menyiksa warga bangsaku,” gumam Ahmad Jazuli dan rekannya.
“Kasus Sumiati, jadi acuan pemerintah. Sebaiknya pengiriman TKI ke Saudi dihentikan. Buat dulu perjanjian (MoU) ke dua negara yang mengikat. Ini demi nama baik bangsa dan keselamatan warga negara kita,” tegas Ahmad jazuli, Senin (22/11/2010).
Kondisi Sumiati, saat ini kata dia kian membaik. Ditemani pengacara, penerjemah dan ada juga petugas dari Konsul Indonesia.
“Pengakuan sumiati kepada saya, ia disiksa sejak 3 bulan yang lalu. Mulutnya (bibir atas) yang sobek bukan digunting. Tetapi dipukul pakai besi. Ini perbuatan terkutuk. Pemerintah harus bertindak tegas demi harga diri anak bangsa,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan akan memanggil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan jajarannya setibanya di Jakarta.
“Kami akan panggil Menakertrans terkait kasus Sumiati. Sebab menaker itu mitra kwerja kami. Kami mau minta pak menteri stop pengiriman TKI ke Saudi. Buat dulu MoU-nya,” ujarnya mengulangi.
Sebelumnya Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Abdul Rahman al Khayyat memastikan Sumiati bernama Khaled Salem Mal-Khamimi dan keluarganya akan dihukum berat. “Mereka sudah ditangkap dan ditahan aparat kepolisian,” katanya kemarin. (iskandar)