AS (Citra Indonesia): Pemerintah Amerika Serikat (AS) desak Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang baik dan tepat. Bukan hanya sekedar menetapkan zona larangan terbang di Libia.
Hari Kamis (17/3/2011), pembahasan resolusi DK PBB penting mencari solusi damai.
Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice mengatakan zona larangan terbang itu dapat menolong, tetapi hanya terbatas. Dia berharap rancangan resolusi untuk Libia mendesak dikeluarkan.
Tetapi Rusia khawatir implikasidraf resolusi itu, sehingga negara ini menyiapkan rancangan resolusitandingan.
Resolusi DK PBB itu dibutuhkan setelah pasukan pendukung Gaddafi dilaporkan berhasil merebut wilayah pemberontak, yang dikhawatirkan berujung pada “genosida” jika PBB tidak turun tangan.
Rabu kemarin, Palang Merah Internasional telah menarik stafnya dari Kota Benghazi di Libia Timur, sebagai antisipasi kedatangan pasukan Gaddafi yang dilaporkan telah mendekati kota tersebut.
Pasukan Gaddafi mengklaim telah menduduki Ajdabiya, kota terdekat dari Benghazi, namun ini dibantah oleh pasukan pemberontak.
Lebih dari 48 jam
Rapat Dewan Keamanan PBB, Rabu diwarnai debat panjang untuk mengeluarkan resolusi zona laranganterbang di Libia.
AS kurang yakin zona larangan terbang ini efektif menekan Gaddafi, sehingga Susan Rice menghendaki adanya tindakan lebih lanjut.
“Perlu dipersiapkan langkah-langkah lebih luas, tidak sematazonalarangan terbang yang sifatnya terbatas.Situasi di lapanganberkembangcepat. Kita perlu melindungi warga sipil yang dalam bahaya.”
Wartawan BBC Barbara Plett di PBB mengatakan, isi rancangan resolusi itu menimbulkan kontroversi, karena PBB diberi hak melakukan tindakan untuk melindungi warga sipil. Ada pihak yang menerjemahkan bahwa PBB dapat menyerang balik jika pasukan Gaddafi menyerang warga sipil.
Itulah sebabnya, masih menurut Plett, Rusia melalui duta besarnya menanggapi secara serius rancangan itu yang disebut dapat berimplikasi secara meluas di Libia.
Rusia yang didukung Cina cenderung mengusulkan gencatan senjata, dan menolak aksi militer di Libia.
Para diplomat Barat kurang yakin dengan usulan ini karena dianggap tidak akan mampu menekan Gaddafi. (BBC/rosalinda)