AS, CITRAINDONESIA.COM- Aparat keamanan di Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka mencegat paket-paket mencurigakan dari Yaman September lalu, yang diperkirakan adalah uji coba pengiriman bom paket melalui udara.
Beberapa hari lalu petugas menemukan paket berisi bom di pesawat kargo di Dubai dan Inggris. Para pejabat AS mengatakan paket-paket tersebut dikirim melalui kargo udara dari Yaman.
Dan seperti pekan lalu, paket tersebut sedianya juga akan dikirim ke Chicago.Namun ketika itu tidak ditemukan bahan peledak di paket-paket tersebut.
Para petugas menemukan barang-barang rumah tangga dan buku-buku agama yang menimbulkan kecurigaan para petugas keamanan.
Para analis mengatakan para perencana mungkin ingin mengetahui lamanya pengiriman sebelum merampungkan rencana serangan.
Para pejabat Inggris dan AS mengatakan bahan peledak yang ditemukan di dalam tabung tinta printer menunjukkan ini adalah kerja al Qaeda.
IATA keberatan
Penemuan bahan peledak beberapa hari lalu mendorong AS dan beberapa negara Eropa membekukan sementara pengiriman barang dari Yaman.
Inggris melarang penerbangan kargo langsung dari Yaman dan Somalia. Inggris juga melarang para penumpang udara membawa tabung tinta ke dalam pesawat.
Jerman sementara itu melarang semua penerbangan langsung dari Yaman dan Belanda melarang pengiriman barang dan surat dari negara tersebut.
Menanggapi pengetatan perjalanan udara ini, IATA, wadah sekitar 200 perusahaan maskapai penerbangan dari seluruh dunia, memperingatkan dampak negatif dari kebijakan keamanan yang berlebihan.
IATA mengatakan, memang pemerintah berkentingan dalam mengamankan perjalanan udara, namun organisasi ini mengatakan ekonomi dunia juga tergantung dengan pengiriman barang melalui udara.
Menurut IATA arus pengiriman barang melalui udara harus diupayakan selancar mungkin. (bbc/olo)