JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Â Kamis, (25/8/2011), PT Astratel Nusantara (Astratel), anak perusahaan PT Astra International Tbk (Astra), akuisisi 95% saham PT Marga Hanurata Intrinstic (MHI) dari PT Natpac Graha Arthamas (Natpac).
Dengan akuisisi saham tersebut maka komposisi pemegang saham PT MHI menjadi 95% Astratel dan 5% Natpac. Demikian siaran pers Arief Istanto, Chief of Corporate Communications yang diterima Citra Indonesia.com, Selasa (6/9/2011) sore ini.
Untuk akuisisi tersebut, Astratel membayar sekitar Rp750 miliar kepada Natpac. Dana tersebut berasal dari internal funding induk perusahaan, Astra. Akuisisi ini dinilai strategis, karena merupakan kelanjutan dari langkah Grup Astra dalam bidang Infrastruktur, khususnya pengembangan jalan tol di Indonesia.
MHI adalah perusahaan yang telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan MHI akan melaksanakan pengusahaan jalan tol ruas Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km, yang meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknik, melaksanakan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol tersebut.
Biaya proyek jalan tol ini secara keseluruhan diperkirakan adalah sekitar Rp 3,5 triliun termasuk biaya pembebasan tanah dan konstruksi. MHI sekarang ini telah masuk dalam tahap proses pembebasan tanah dan melakukan pekerjaan konstruksi.
Dengan akuisisi MHI ini, maka Astratel telah memiliki 3 ruas tol, termasuk PT Marga Mandalasakti (MMS) yang mengoperasikan jalan tol ruas Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km dan PT Marga Trans Nusantara (MTN) akan membangun dan mengoperasikan jalan tol ruas Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km bekerjasama dengan PT Jasa Marga Tbk.
Total penyertaan Astratel untuk ketiga jalan tol ini mencapai Rp 3,4 triliun dengan total panjang jalan 124,15 km, di mana 72,5 km yang dikelola oleh MMS telah beroperasi. Astratel didirikan 12 Oktober 1992 merupakan perusahaan induk untuk Divisi Infrastruktur dalam Grup Astra.
“Kami berupaya ikut serta dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional, yakni dengan pengembangan infrastruktur yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan Indonesia,†ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto. (iskandar)