JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Warga Kecamatan Dewantara (Aceh) kekurangan beras untuk kebutuhan sehari-hari. Kawasan persawahan kurang produktif, mengakibatkan masyarakat setempat kekurangan beras sehari-hari.
Nurhasanah (38), warga Ule Pulo, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, mengatakan hasil pertanian khususnya padi di kawasan tempat tinggalnya sangat terbatas.
“Setiap hari saya harus bekerja di dapur batu bata. Sedangkan hasil dari sawah sedikit,†ungkapnya, pagi ini.
Beras warga miskin (raskin) yang disalurkan pemerintah pusat, tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga. Raskin yang ditebus dengan harga murah, setiap tiga bulan sekali, menurut warga hanya mampu bertahan seminggu.
Asiyah (43), warga desa yang sama mengakui sangat bersyukur bila harga beras bisa ditekan lebih rendah lagi. Beras dengan kualitas rendah saja mereka harus mengeluarkan uang rata-rata Rp8.000 per kilogram.
“Kalau ada beras murah kami bisa sedikit lega,†ujar Asiyah yang sedang mengantri beras murah dari Forum Komunikasi BUMN di desanya.
Selain beras, ratusan warga juga mendapatkan minyak goreng dan gula dengan harga yang lebih murah. Setiap keluarga bisa membeli 10 kilogram beras dengan harga hanya Rp58.000. Sedangkan minyak goreng dua kilogram dan gula dua kilogram, dengan harga masing-masing Rp17.000.
Menurut panitia pelaksan dari PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Bahrum, SE, akibat tingginya permintaan warga, operasi pasar murah di Ule Pulo menghabiskan sampai 15.000 paket sembako. (zaenal abidin)