JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kemarau menyengsarakan. Selain rentan mati kelaparan juga kekurangan air minum, serta kebakaran hutan. Petani hampir dipastikan banyak yang gagal panen meski kata BMKG kemarau ini segera berakhir.
Atas kasus kemarau ini rakyat kesulitan mendapatkan air bersih, untuk mandi dan mencuci pakaian. Akibatnya banyak warga yang meminum air yang belum tentu sehat dikonsumsi. Itu terjadi di beberapa daerah.
Namun berdasarkan berita dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, (BMKG), cukup melegakan. Pasalnya BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau tahun 2011 ini akan berakhir pada September – Oktober.
“Usai September hampir 70% wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan. Musim hujan dimulai Oktober – November,” kata BMKG.
Tahun ini, musim kemarau curah hujannya memang diakuinya sangat kurang bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 yang lalu. Di mana kemaraunya masih basah. Tapi perkiraan BMKG secara umum musim kemarau mulai berakhir.
Masih menurut BMKG bahwa tahun ini, musim hujan berbeda dengan tahun sebelumnya, atau fluktuatif yakni hampir 61% musim hujannya.
“Sama atau sesuai kondisi rata-rata sama di sejumlah daerah dan hampir 25% daerah. Waktu musim hujannya mundur,”. (oca)