Jakarta (Citra Indonesia.com): Menakertrans Muhaimin Iskandar hanya mengenal I Nyoman Suisanaya sebagai Sekretaris Ditjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans.
Sedangkan dua tersangka lainnya yang ditangkap KPK semalam, Cak Imin mengaku tidak mengenalnya.
KPK menangkap 3 orang teresebut ke marin sore di tempat terpisah dengan barang bukti uang tunai Rp 1,5 miliar. Uang dibungkus kardus bekas durian tersebut diduga sebagai imbalan pencairan anggaran dalam APBN-P 2011 untuk pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi di Manokwari, Papua Barat.
Ditemui saat menuju ruang kerjanya , Cak Imin, sapaan akrabnya mengatakan, secara pribadi tidak mengenal 2 tersangka lainnya, namun dengan Sesditjen P2KT ia mengaku kenal.
“Saya tau dan kenal. Sudah 1 tahun yang lalu, karena saya sendiri yang melantiknya,†jelasnya di Jakarta, Jumat (26/8/2011).
Ketika ditanya tanggapannya mengenai apakah ada kaitannya kearah politik, terkait partai yang dipimpinnya saat ini adalah anggota koalisi pemerintah, Muhaimin mengatakan,  tentu ada saja yang  memamfaatkan keadaan seperti ini.
“Ini suatu suap murni, jangan sampai ini dijadikan situasi pemamfaatan oleh orang-orang yang mengatasnamakan menteri,†katanya mengingatkan.
Muhaimin Iskandar juga menambahkan, bahwa Kemenakertrans atas peristiwa ini sangat kecewa, dan mengerahkan Inspektorat Jenderalnya melakukan pengawasan lebih detail lagi. Dan meminta semua jajaran untuk memberikan ruang gerak KPK untuk melaksanakan tugasnya.
“Tentu saya sangat kecewa, prihatin dan betul-betul marah dengan kondisi semacam ini. Di mana kita sedang serius menjaga momentum anti korupsi. Karena yang saya lakukan sekarang adalah, melakukan pengecekan, pengawasan terpadu supaya apa yang terjadi ini tidak berimbas kepada kualitas program-program transmigrasi, karena penyuapan itu bisa berdampak kepada gangguan program,†tegasnya.
Muhaimin Iskandar juga  menjadikan momentum ini berbenah. “Apa pun di dalam Kementerian ini harus benar-benar memperhatikan keseriusan kita memberantas korupsi. Saya juga meminta semua jajaran memberikan ruang kepda KPK untuk melakukan tindakan dan langkah-langkah hukum†tambahnya.
Namun yang jadi pertanyaan besar publik adalah, apakah kasus penangkapan dua pejabat Kemenakertrans ini merupakan efek domino terkait guncang politik ke partai pendukung pemerintah? (iskandar)