JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Bencana gempa dahsat dan tsunami di Jepang tidak hanya mengganggu arus perdagangan Indonesia dan dunia lainnya. Bahkan juga berpotensi mengganggu omzet industri pariwisata.
“Saya rasa industri pariwisata kita juga treganggu. Akan terjadi penurunan kunjungan wisatawan Jepang yang selama ini lebih kurang 500.000 per tahun,” kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Mahendra dari total kunjungan 500.000 orang wisatawan negara Sakura itu, Indonesia meraup keuntungan sektar US$ 70 juta. Namun angka fantastis itu diyakini bakal anjlok hingga infrasturukturnya selesai direcovery.
“Sektor wisata dari Jepang selama ini menyumbang US$ 70 juta. Kita haru lihat bahwa inplikasi dari kejadian itu sangat luas sekali termasuk dampaknya terhadap wisata kita,” paparnya.
Manufaktur:
Perlambatan ekonomi Jepang berdampak juga terhadap perlambatan pertumbuhan industi manufaktur nasional. “investasi Jepang untuk sektor manufaktur sebesar 38% dari nilai investasinya sebsar US$ 9 miliar. Anda bayangkan betapa dahsatnya dampaknya terhadap ekonomi kita,” tambah Mahendra Siregar.
Namun ia meyakini kasus ini tidak akan berlangsung lama. Sebab kata dia, pada kuartal III tahun ini, ekonomi Jepang akan rebound (kembali pulih) seperti semula. (olo)