JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perdagangan RI menerima kunjungan sejumlah anggota Komisi B, DPRD dan Kepala Dinas Perindag Jawatimur, Selasa (11/1/2011) di Jakarta.
Rombongan Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD Provinsi Jawa Timur, antara lain Ketua Komisi B DPRD Jatim, Renvilie A serta didampingi Kepala Dinas Perindag Jatim Fattah Jasin.
Mereka diterima oleh Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh bersama Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Subagyo dan pejabat eselon II seperti Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Inayat Iman, Partogo, Direktur Impor  dan  lain sebagainya.
“Kami datang untuk meminta Kemendag menstabilkan harga sembako karena semakin menyusahkan rakyat,†kata seorang rombongan.
Pada kesempatan itu Komisi B berharap Kemendag harus terus ikut serta memantau program Bulog khususnya pada aspek tertib distribusi beras baik raskin dan beras medium, sehingga lancar.
“Tertib distribusi ini sangat penting untuk menjaga supaya harga tidak tiba- tiba naik. Di mana kenaikan harga sembako yang tinggi itu menyusahkan rakyat. Karenanya kita minta Kemendag terus memantau jalir distribusinya,†ujarnya.
Sementara Dirjen Perdagangan Perdagangan Dalam Negeri Subagyo mengatakan dalam stabilisasi dan pola distribusi gula, pihaknya berpegang pada 3 (tiga) prinsip dasar yaitu menjunjung kesejahteraan petani, stabilisasi harga dan memberikan keseimbangan bagi petani untuk tetap bergairah tanam tebu.
“Pada sisi lain konsumen mendapatkan harga sembako dan gula yang pantas,†kata Subagyo.
Menyinggung tentang barang yang dapat dimasukkan sistem resi gudang diungkapkan oleh Dedy Saleh yang juga Kepala Bappebti, bahwa saat ini komoditi yang dapat diresigudangkan berjumlah 8 (delapan) komoditi diantaranya karet, kopi, rumput laut, dengan persyaratan dapat tahan disimpan 3 bulan, dan ber-SNI.
Untuk usulan komoditi dimasukkan dalam sistem resi gudang, Deddy Saleh menegaskan harus memenuhi persyaratan dasar komoditi resi gudang. Kemudian diusulkan kepada Kemendag untuk dipelajari kemungkinannya. (olo)