Jakarta (Citra Indonesia.com): Menyusul tangkapan KPK terhadap dua orang pejabatnya, Menakertrans Muhaimin Iskandar akan dipanggil dan ditanyai seputar kasus tersebut oleh Komisi IX DPR RI.
Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning mengatakan pihaknya sudah mengagendakan pemanggilan Ketua Umum Partai PKB tersebut. Itu terkait dugaan suap Rp1,5 miliar yang tertangkap tangan KPK dari dua pejabatnya yang diduga pemberian seorang pengusaha atas disetujuinya dana Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi di Manokwari, Papua Barat dari APBN-P tahun 2011 sebesar Rp500 miliar.
Mereka masing- masing yang ditangkap basah KPK, Kamis (25/8/2011) itu adalah Sesditjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, I Nyoman Suwisma, Danong Irbarelawan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Kemenakertrans dan Dharnawati (pengusaha swasta).
Terlebih menurut anggota DPR RI dari Fraksi Partai PDI Perjuangan itu, bahwa anggaran Rp500 miliar itu tidak pernah mereka ketahui. Yang diketahui selama ini hjanya Rp270 miliar.
“Setahu saya Kemnakertrans hanya dapat anggaran Rp270 miliar. Saya tidak tahu dan tidak pernah membahas anggaran yang Rp500 milliar,†tutur Ribka.
Sebelumnya dalam hasil pemeriksaan di KPK, terungkap nama Muhaimin Iskandar. Seperti diungkapkan pengacara Farhat Abbas, pengacara pengusaha Dharnawati, yang diduga selaku orang yang memberikan uang suap Rp1,5 miliar. Dharmawati sebelumnya sudah ditetapkan KPK tersangka.
Kendati demikian Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dalam beberapa kesempatan menyangkal bahwa dirinya terlibat kasus ini. Bahkan sebaliknya ia menantang agar KPK segera melayangkan panggilan kepadanya. “Saya siap di panggil atau diperiksa KPK. Saya sedih dan sekaligus marah setelah mendengar kasus ini,†kata Cak Imin panggilan akrabnya sebelumnya.
Sekedar mengingatkan, menurut KPK, Nyoman ditangkap di Kantor Kemenakertrans Kalibata, Kamis (25/8/2011), di lantai 2 pada pukul 15.00 WIB sore. Danong ditangkap di Bandara Soekarno Hatta pukul 16.00 WIB. Dharnawati ditangkap pukul 15.30 WIB di jalan Otista, Jakarta Timur. (adamson/iskandar)