Makassar (Citra Indonesia.com): Ala Maaak. Enakanya terjun payung di kala Sang Surya mau tenggelam (sunset) di ufuk barat. Momen inilah benar- benar dinikmati para penerjun profesional di Pantai Losari, Makassar, Minggu sore.
Para penerjun yang ambil bagian pada Kejuaraan Terjun Payung Internasional (Makassar International Parachuting Accuracy Water Landing Championship and Booggie Jump 2011) ini mendarat di atas laut.
“Mereka tampaknya sangat menikmati acara ini. Memang momen seperti ini jarang, karena di kala senja,” ujar Daeng Fachri, seorang penikmat terjun payung itu kepada koresponden Citra Indonesia.com, Muhammad Ilham.
Penerjun berjumlah 79 orang. Lima orang dari luar negeri. Mereka diterjunkan dari pesawat Hercules C130 TNI-AU dari ketinggian 600 feed dalam 9 tahapan (run) mulai dari pukul 17.00 Wita hingga memasuki waktu salat Magrib.
Run pertama, tiga penerjun mendarat tepat dititik pendaratan yang diletakkkan tepat di laut depan anjungan utama Pantai Losari. Kemudian disusul dengan run-run berikutnya.
Menurut kordinator panitia acara, Alfred, angin di atas langit Pantai Losari saat penerjunan dilakukan berkecepatan antara 8 hingga 9 knot. “Kecepatan angin antara 0 hingga 15 knot dianggap “aman” untuk melakukan kegiatan terjun payung.” katanya.
Acara itu dimeriahkan pula oleh ratusan penari Pakkarena dari grup kesenian Universitas Negeri Makassar (UNM). Penari ini beraksi di atas puluhan perahu, menyambut penerjun run pertama, setelah sebelumnya dilakukan prosesi Sesaji Laut.
Ratusan ribu warga memadati Pantai Losari datang untuk menyaksikan atraksi terjun payung menyambut senja di Pantai Losari itu.
Peyelenggaraan Kejuaraan Terjun Payung Internasional di Pantai Losari tersebut juga dijadikan bagian dari event Festival Bahari dan Budaya dalam kaitan Visit Year Makassar 2011.
Dan, event Kejuaraan Terjun Payung Internasional 2011 di Pantai Losari, Kota Makassar ini, merupakan kejuaraan terjun payung tepat sasaran pertama yang dilakukan dengan titik pendaratan di atas laut di Indonesia.
Dari keseluruhan penerjun yang beratraksi Minggu sore tersebut, satu penerjun mendarat di atas air, dan terdapat tiga penerjun nyasar jauh dari titik pendaratan yang ditentukan.
Satu dari lima penerjun di run keenam, nyasar mendarat di sekitar lokasi Rumah Susun Nelayan Mariso –sekitar 2 km arah selatan dari titik pendaratan.
Sedangkan dua penerjun di run 9 mendarat di sekitar Pantai Akkarena, Tanjung Bunga yang berjarak sekitar 5 km arah tenggara dari titik pendaratan yang ditentukan di depan Pantai Losari. Tapi ketiganya mendarat dengan aman.
Saat penerjunan dilakukan, sejumlah penerjun lainnya tampak memperagakan cara melipat payung (parasut) kepada warga yang memadati anjungan utama Pantai Losari.
Warga pun diperkenankan untuk berdialog menyangkut berbagai hal tentang olahraga terjun payung dengan para penerjun.
Menurut Alfred, sepanjang pelaksanaan lomba terjun payung yang mulai dilakukan 12 September hingga 18 September 2011, dibuka kesempatan bagi warga masyarakat umum yang ingin menguji nyali. Misalnya Terjun Tandem, digandeng penerjun profesional.
Terdapat 5 orang instruktur memandu warga umum yang akan mengikuti Terjun Tandem tersebut. Untuk itu pihak panitia menetapkan tarif Rp5 juta untuk setiap orang yang akan mengikuti Terjun Tandem.
Hadir dalam pembukaan Festival Bahari yang dibuka Menpora Andi Alifian Mallarangeng ini yakni Gubernur Sulsel,Syahrul Yasin Limpo, dan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. (muhammad ilham)