Jakarta (Citra Indonesia) : “Susah cari hiburan di penghujung tahun?”. Ga usah repot-repot bro. Tonton saja film 3 Pejantan Tanggung. filmnya dijamin kocak dan mengocok perut Anda.
pulang otak bisa jadi fresh lagi,” ujar Sunil Samtani sang produser eksekutif berpromosi soal produksi film terbarunya, 3 Pejantan Tanggung yang di penghujung tahun ini bisa dinikmati pecinta film nasional.
Sunil benar, film 3 Pejantan Tanggung besutan Iqbal Rais, meski filmnya ringan banget tapi cukup menghibur untuk dinikmati. Apa lagi melihat 3 pelakon utamanya, Ringgo
Agus Rachman, Deddy Mahendra Desta dan Dennis Adhishmara mainnya sangat kocak. Bumbu penyedapnya pun kian menarik dengan kemunculan Siti Anizah sebagai dokter dan Joe P. Project sebagai pengusaha yang ambisius tapi tampil nyeleneh dan culun. Artinya film ini tak hanya menjual kelucuan saja. Namun di dalamnya terdapat pesan moral yang dalam soal bahayanya pembabatan hutan.
Singkat cerita muncullah Angga, Kris dan Harta yang merupakan 3 sahabat yang berprofesi sebagai mahasiswa. Bahkan saat kesempatan untuk ikut sidang kuliah 2 minggu lagi terancam batal, karena mereka sibuk mabuk-mabukan.
Mereka pun kaget saat terbangun dan ternyata tengah terdampar di sebuh kamar sempit di kapal kecil yang menyusuri sungai tropis di tengah pedalaman Kalimantan!
Kejadian berikutnya terjadi begitu cepat. Saat mereka masih dalam keadaan sock dan panik. Sebab, tiba-tiba saja ditawan sekelompok orang dayak. Keadaan tambah kacau
ketika Angga CS tanpa sengaja membakar gubuk anak perempuan kepala suku bernama Riana (Siti Anizah).
Akibatnya mereka bertiga diwajibkan membangun gubuk itu lagi (sebagai hukuman) sambil memikirkan rencana meloloskan diri. Tapi mereka bertiga bermimpi yang menakutkan hingga membatalkan niat untuk melarikan diri. Akhirnya mereka melanjutkan membangun gubuk tempat tinggal Riana.
Masalah semakin rumit ketika Handoyo (Joe P. Project), seorang pengusaha tajir mencoba membeli tanah desa (yang sebenarnya memiliki tambang emas) dari Kepala Suku, Namun niat itu langsung ditolak mentah-mentah.
Akibat kegagalan itu, Handoyo kemudian membujuk 3 cowok yang terdampar ini, dengan imbalan akan bisa kembali ke Jakarta. Sayang niat itu tercium juga oleh keluarga Riana.
Akibatnya 3 sahabat ini akhirnya diusir dari desa tersebut. Peristiwa ini dimanfaatkan Handoyo untuk kembali mengakali niat jahatnya untuk menggunduli hutan yang memiliki harta karun berupa tambang emas. Kisah inilah yang dikemas dalam bentuk drama komedi yang cukup memikat. (him)