Jakarta (Citra Indonesia): Fraksi PDI Perjuangan bantah mendzolimi Ketua DPR RI Marzuki Alie. Sebelumnya Marzuki merasa didzolimi sejumlah fraksi yang menolak pembangunan gedung baru DPR.
” Ketua DPR yang reaktif dan menuduh ada yang mendzalimi. Menurut saya tidak ada yang menzalimi,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada metrotvnews.com, Kamis (31/3/2011).
Tjahjo menyatakan, Marzuki sebagai Ketua DPR sudah benar memimpin Parlemen. Namun, Dewan dikatakan mendzalimi bila membuat keputusan yang bertentangan dengan hati nurani dan aspirasi masyarakat.
Karena itu, kepekaan lembaga DPR terhadap berbagai aspirasi masyarakat harus direspon dengan keterbukaan dan kelegawaan sebagai politikus. Tidak baik, aspirasi masyarakat direspon dengan emosi.
“Kita sebagai anggota DPR diberi kedaulatan dan suara dari rakyat. Saya sebagai ketua fraksi mengharapkan DPR agar berdebat, berpolemik jangan karena masalah kepentingan internal anggota DPR saja,” kata Tjahjo. Ketua DPR adalah juru bicara parlemen, bukan kepala Dewan.
Fraksi PDI Perjuangan, lanjut Tjahjo, mengajak Dewan berdebat untuk masalah rakyat dan melaksanakan tiga fungsinya dengan baik. Masih banyak pekerjaan rumah DPR yang blm terselesaikan seperti mandegnya sejumlah Rancangan Undang-Undang. “Banyak fungsi pengawasan yang tersumbat,” kata Tjahjo.
Kemarin, Marzuki Alie mengaku dirugikan atas ulah sejumlah fraksi yang menolak rencana pembangunan gedung baru di berbagai media. Sebab, sesungguhnya mereka telah setuju membangun gedung senilai Rp1,162 triliun. “Saya sangat prihatin dengan pola cara teman-teman anggota fraksi menyikapi rencana pembangunan gedung baru DPR,” kata Marzuki. (adamson)