Paris (Citra Indonesia): Para Menkeu dan Gubernur Bank Senteral kelompok G-20 kemarin (19/2/2011) di Paris mencapai kesepahaman tentang pembentukan indikator ketidakseimbangan ekonomi global.
Dalam pembahasan selama dua hari, para peserta membahas hasil-hasil yang dicapai sejak pertemuan puncak Seoul, dan menandaskan perlunya mengurangi ketidakseimbangan ekonomi yang semakin parah melalui kerja sama multilateral.
Untuk itu para peserta pertemuan setuju membentuk paket indikator untuk mengukur ketidakseimbangan ekonomi, antara lain, defisit keuangan, hutang negara, tingkat tabungan dan hutang perseorangan.
Sementara itu, nilai tukar mata uang, serta kebijakan keuangan dan moneter juga dipertimbangkan sebagai unsur referensi dalam mengukur ketidakseimbangan ekonomi pada masa mendatang.
Wakil Tiongkok ke pertemuan Paris, Xie Xuren dalam pidatonya menghimbau berbagai negara agar terus meningkatkan kerja sama, berupaya menggali potensi domestik berbagai negara sementara memperluas pasar internasional.
Xie Xuren mengusulkan berbagai negara memelihara stabilitas kurs mata uang utama, demi melindungi diri dari resiko inflasi global.
Berbagai negara hendaknya terus menentang proteksionisme dalam segala bentuk, dan dengan semaksimal mungkin mendorong perdagangan dan investasi internasional. (cri/rosalinda)