JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Para pemimpin G20 di ibukota Korea Selatan, Seoul, kini berada di tengah kekhawatiran mengenai proteksionisme.
Karenanya, Pemimpin AS Barack Husein Obama mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengatasi persoalan nilai tukar mata uang untuk menstabilkan perekonomian dunia.
Terlebih perang mata uang jelas mengarah kepada perang dagang dan menekan daya saing dan pertumbuhan ekonomi negara- negara miskin dan berkembang di dunia.
“Proteksionisme semestinya tidak dipakai agar ekonomi dunia tetap stabil,†Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Pascal Lamy mengatakan kepada BBC.
Ia mengaku mengkhawatirkan langkah negara-negara yang menerapkan hambatan perdagangan dalam masa-masa sulit seperti sekarang.
Salah satu kekhawatiran utama adalah sejumlah negara akan memaksakan nilai mata uang serendah mungkin, untuk menggenjot ekspor.
Komunike akhir KTT G20 besar kemungkinan akan memasukkan janji untuk tidak memberlakukan kebijakan ini.
Godaan proteksionisme:
Namun pada saat yang sama, godaan untuk memberlakukan hambatan perdagangan juga sangat besar, terutama di negara-negara dengan angka pengangguran tinggi.
Namun langkah semacam ini bisa memicu konflik perdagangan.
Juru bicara KTT mengatakan hari ini para pemimpin negara-negara G20 diperkirakan akan mencapai kesepakatan mengenai sengketa dagang dan mata uang.
Sebelumnya dalam keterangan pers bersama, Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Korea Selatan menegaskan bahwa komunike akhir KTT akan mencakup mekanisme untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang stabil dan seimbang.
Namun redaktur ekonomi BBC Stephani Flanders mengatakan masih banyak hal yang harus disepakati, terutama yang terkait dengan nilai mata uang dan defisit perdagangan. (olo)