Bojonegoro (Citra Indonesia): Petani pusing tujuh keliling. Pasalnya mereka rugi besar. Harga jual gabah hasil penen mereka anjlok Rp1000/kg menjadi Rp2.100/kg. Sebelumnya harga jualnya Rp3.100/kg.
“Serba susah mas. Panen bikin pusing. Paceklik apa lagi. Nah giliran panen harga turun drastis. Iki opo yo?,” kata Jumanto, seorang warga petani Kecamatan Dander, Bojonegoro, Selasa (8/2/2011).
Menurut Jumanto, dirinya bersama- sama dengan petani lainnya kini mencari tahu kasus terunnya harga jual hasil panen tersebut kepada Bulog setempat.
“Tapi nggak jelas mas. Katanya kalau mau jual harga Rp2.100 silahkan. Klo nggak ya sudah. Itu kata mereka,” imbuhnya.
Namun meski harga murah, Jumanto mengatakan terpaksa menjual sebagaian hasil panennya untuk biaya sekolah anak- anaknya. “Ya demi anak sekolah ya terpaksa jual,” katanya seraya mengangkat sekarung gabah itu ke pundaknya.
Juminem, petani Desa Sumbertlaseh Kecamatan Dander, Amin, Selasa (8/2) siang ini mengatakan, sebelumnya harga gabah mencapai Rp 3.100 dan saat ini turun sekitar Rp. 1.000/kg.
Supardi, petani lainnya mengatakan turunnya harga gabah membuat petani kebingungan. “Ini kok tiba- tiba harga turun. Seminggu lalu masih Rp3.100/kg,” katanya heran. (suprapto)