Jakarta (Citra Indonesia): Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT, harga Kedelai berjangka mengalami kenaikan yang signifikan (18/03). Harga Kedelai ditutup pada posisi tertinggi dalam satu minggu lalu.
Menurut Bappebti, kenaikan harga Kedelai dipicu karena tingginya permintaan Kedelai karena panenan diprediksi akan mengalami keterlambatan dan ancaman kekeringan.
Produksi Kedelai Argentina diprediksi kurang dari 48,8 juta ton. Harga Kedelai berjangka untuk penyerahan Mei 2011 ditutup menguat sebesar 27,2 poin. Harga Kedelai berada pada level harga US$1362,4 per bushel.
Palembang:
Sementara itu, harga kacang Kedelai di pasaran Palembang, cenderung stabil. Harga Kedelai dalam sepekan terakhir tercatat Rp 6.000 hingga Rp 6.100 per kilogram di tingkat pedagang pengumpul atau stabil sama seperti sebelumnya karena permintaan dan pasokan tidak mengalami perubahan.
Pasokan, selama ini didatangkan dari daerah Lampung dan Jakarta cukup lancar sesuai kebutuhan berapa pun diperlukan dapat dipenuhi.
Harga Kedelai pada pedagang pengecer dipatok kisaran Rp 7.000 per kg. Sementara itu, produksi Kedelai tahun 2010 mencapai 11,66 ribu ton biji kering, atau turun 2,04 ribu ton (14,87 persen) dibandingkan tahun 2009.
Penurunan jumlah produksi tersebut disebabkan oleh berkurangnya luas panen mencapai 1,64 ribu hektare (17,84 persen) , namun produktifitas mengalami kenaikan sebesar 0,54 kwintal/hektare (3,61 persen).
Selanjutnya perkiraan produksi Kedelai Sumsel tahun 2011 ini mencapai 14,17 ribu ton biji kering, atau naik 2,51 ribu ton (21,48 persen) dibanding tahun 2010. Peningkatan produksi disebabkan luas panen naik 1,22 ribu hektare (16,18 persen), dan produktifitas naik 0,70 kuintal/hektare (4,52 persen). (rosalinda)