Jakarta (Citra Indonesia.com): Terimbas krisis Eropa, harga Kedelai berjangka di pasar internasional anjlok alias melemah. Dan analisis belum mampu memprediksi berapa lama penurunan harga ini.
Berdasarkan hasil analisis harga komoditi, Bappebti, Kamis (8/9/2011), bahwa selama dua hari berturut-turut, harga Kedelai berjangka yang diperdagangkan di bursa CBOT (Chicago Board of Trade) mengalami penurunan harga (07/09) waktu setempat.
Harga Kedelai berjangka untuk penyerahan September 2011 ditutup pada level harga $1411 per bushel atau melemah 2,4 poin.
Penurunan harga Kedelai berjangka diakibatkan adanya spekulasi bahwa krisis utang Eropa akan mengakibatkan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi global, sehingga menurunkan permintaan terhadap komoditas pangan, termasuk Kedelai.
Pada perdagangan awal September 2011, harga Kedelai sempat mengalami kenaikan harga di tengah spekulasi bahwa cuaca yang panas dan kering di AS akan mengakibatkan kerusakan tanaman dan menurunkan produksi tanaman.
Sementara itu, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), harga Kedelai berada pada level harga Rp 5.000 per kilogram. Saat ini di wilayah Bojonegoro sedang memasuki musim panen raya Kedelai.
Lahan Kedelai seluas 44.000 hektare tanaman Kedelai, diperkirakan yang sudah panen mencapai 30 ribu hektare di sejumlah kecamatan sentra penghasil Kedelai.
Di Kecamatan Balen, yang hampir semua petani di wilayah ini menanam Kedelai sekitar 2.000 hektare. (rosa)