JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Penyidik pegawai negeri sipil atau PPNS-PK Kementerian Perdagangan RI belum temukan importir regulator gas elpiji 3kg merek NIS.
“Ya. Kita belum menemukan siapa importirnya. Masih kita cari,†kata Veri Anggrijono Kasubdit ILMEA Direktorat Pengawasan Barang beredar dan Jasa, Kemendag RI, Minggu (14/11/2010).
Lazimnya memang, semua orang menutup diri setelah terjadi masalah dengan usahanya. Begitulah ulah oknum importir regulator NIS tersebut.
Semula regulator merek NIS ditemukan PPNS-PK ketika sidak (inspeksi mendadak) di salah satu pertokoan di kawasan Lokasari, Jakarta Barat, beberapa bulan lalu.
Menurut Veri, sebenarnya pihaknya sudah melakukan klarifikasi dengan pengelola dan penjual regulator NIS tersebut.
Namun mereka tidak bersedia menunjuk siapa importirnya. “Kesulitannya di situ. Pelaku usaha tidak terus terang ketika diklarifikasi,†imbuhnya.
Bertolak dari itu, Veri mengimbau agar ke depan, para pelaku usaha terus terang kepada PPNS-PK demi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
“Kalau terjadi ledakan siapa yang tanggung jawab. Sudah banyak loh kebakaran dan menelan korban jiwa. Kasihan korbannya. Siapa yang tanggung jawab sama nasib koban?,†pungkasnya.
Ratusan korban jiwa sejak program konversi minyak tanah ke gas tahun 2007 yang lalu, kerugian materil akibat kebakaran juga sangat besar. Tapi pemerintah tidak tanggung sekalipun program itu dari pemerintah. Ironis. (olo)