Surakarta (Citra Indonesia): Investor besar menyesar daerah Surakarta. Kini nilai investasi di Surakarta per Oktober 2010, Rp 667,8 miliar.
Kepala Kantor Penanaman Modal Surakarta Benny Nur Cahyo mengatakan sebagian besar investornya dari perusahaan besar.  “Nilai investasi mereka besar,” dia menjelaskan.
Nilai investasi perusahaan besar mencapai Rp 539,2 miliar, perusahaan menengah Rp 49,98 miliar, dan perusahaan kecil Rp 78,6 miliar.
Menurut Benny, primadonanya sektor pembangunan tempat pertemuan, seminar, rapat, atau pameran.  “Karena Solo dikenal sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),” ujarnya.
Sektor pariwisata menjadi salah satu andalan, terutama dalam pembangunan hotel berbintang dan fasilitas pendukungnya, seperti restoran, pusat belanja, salon kecantikan, serta kesehatan.  Plus maraknya promosi-promosi yang masuk biaya investasi.
Surakarta, disebut Benny, sebagai kota alternatif investasi, selain Semarang dan Yogyakarta.  Di saat Semarang terganggu oleh banjir rob, dan Yogyakarta sudah jenuh dengan investasi,  “Maka pengusaha tertarik memindahkan bisnisnya ke Solo,” ujar Benny.
Pencapaian investasi turut berdampak pada pendapatan retribusi daerah. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Surakarta.
“Hingga Oktober 2010, retribusi yang terkumpul mencapai Rp 7,2 miliar.  “Atau 95,98 persen dari target Rp 7,5 miliar,” kata Toto. (danang)