Jakarta (Citra Indonesia): Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla,ingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cerdas mengelola pangan dan BBM. Bila tidak, posisinya berbahaya. Pak Harto jatuh karena pangan dan BBM.
JK mencopntohkan, krisis poltik di Timur Tengah yang menjalar akhir- akhir ini karena urusan BBM. “Berdasarkan pengalaman semua negara, pangan dan BBM jauh lebih berbahaya dibanding masalah-masalah politik. Pak Harto jatuh karena pangan dan BBM. Mesir dan Tunis juga karena BBM. Ini harus diperhatikan,” pungkas JK di Jakarta, Rabu (30/3/2011).
JK menegaskan masalah BBM ini adalah pilihan dilematis. Dan kenaikan BBM seharusnya bisa diatur dengan lebih sederhana.  “Kalau tidak mau dinaikkan ya tambah subsidi. Kalau tidak, kurangi yang lain. Itu saja pilihannya,”ujar JK.
Untuk masalah pangan, JK mengaku prihatin karena Indonesia tidak bisa swasembada beras seperti yang terjadi pada 2008-2009. Saat ini, ungkap JK, Indonesia malah menjadi negara pengimpor dengan nilai dua juta ton.
Padahal, kata JK untuk mencapai swasembada beras itu teorinya sangat sederhana. “Enam bulan dikerjain, langsung swasembada dua tahun,” jelas JK.
Untuk itulah JK menyarankan supaya pemerintah mengatur waktu yang tepat, penyiapkan bibit unggul, pupuk dicukupi dan perbaiki semua irigasinya. Sehingga petani nyaman bercocok tanam. Bila petani nyaman bekerja, maka hasil panen akan bagus.
Akan tetapi, di mata JK menteri- menteri tidak berani mengatur dua unsur penting dalam pangan itu padahal itulah pokok awal mencapai swasembada pangan rakyat. (friz)