BANDUNG, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perdagangan RI, tahun anggaran 2011 ini akan membangun 10 pasar tradisonal yang baru di berbagai daerah i Indonesia, dengan biaya antara Rp10- 15 miliar.
Ke 10 pasar tersebut antara lain di Pulau Samosir (Sumut), Bengkulu, Resko (perbatasan RI- Papua Newgini= pasar ini beromzet Rp1 miliar/hari), Sikka, Denpasar (pasar adat), Purwerjo, Takalar, Bantaeng (Sulsesl) dan Kabupaten Pekalongan.
“Tahun ini kita prioritaskan pembangunan 10 pasar tradisonal. Biayanya Rp10- 15 miliar,” ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo dalam diskusi Forwad bertajuk “Pentingnya Daya Saing di Tengah Ketatnya Persaingan Globalâ€, Minggu (13/2/2011) di Bandung.
Menurutnya, terbuka kemungkinan proses pembangunannya melibatkan pihak swasta. “Diharapkan dapat diaplikasi berbagai pihak,” ujarnya.
Mengenai melemahnya daya saing pasar tradisional akibat serangan pasar modern, Gunaryo mengakuinya.
“Dengan kondisi sekarang, dia (pasar tradisional) memang tidak bisa berkompetisi head- to head. Makanya dalam Perpres No.21/2007 dan Permendag No. 53/2008 akan terus kita jalankan agar peranan pasar tradisional tetap eksis seperti diharapkan, semisal menjaga jarak (radius antara pasar tradisional dan super market atau keduanya kerja sama saling menguntungkan,” imbuhnya.
Sementara itu Pengamat Kebijkan Publik Agus Pambagio mengatakan kebijakan pemerintah dalam perpasaran ini tidak jelas dan tidak tegas.
“Pemerintah tidak jelas dan tidak tegas. Misalnya, masalah kebersihan pasar. Di mana- mana sampah. Jorok dan bauk. Bagaimana orang mau masuk berbelanja ke sana, sementara life style orang sekarang sudah modern. Jadi harusnya dengan kondisi life style, pengelola pasar- pasar harus menyesuaikan,” pungkasnya. (olo)