JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ditandai dengan pesta ribuan kembang api, Ki Kusumo mereyakan selebrasi pergantian tahun bareng atlit dan seluruh artis pendukung film 13 Cara Memanggil Setan.
Sederet artis tersebut adalah Deby Ayu, Five Vi, Fairly Wattimena, Ayang Merinda, Anindita Putri, Tia Agustin dan aktor kawakan HIM Damsyik, menggelar doa bersama, melepas tahun 2010 dan menjemput tahun 2011 di Bekasi, Sabtu dinihari (1/1/2011).
Menurut Ki Kusumo, selain untuk menjalin silaturahmi, doa bersama tersebut digelar sebagai bahan introspeksi bersama. Baik untuk tahun yang ditinggalkan atau tahun baru yang akan datang. Mengingat tahun baru selalu dimaknai dengan hal-hal yang serba baru.
“Tahun baru berarti semangat baru, harapan baru sekaligus tantangan baru. Di tahun baru, harus ada perubahan yang lebih baik. Karenanya, untuk meraih dan mewujudkannya, dibutuhkan komitmen, semangat dan kerja keras,†terang Ki Kusumo disela-sela acara doa bersama.
Ki Kusumo menambahkan bahwa untuk merencanakan atau berjanji melenyapkan kebiasaan buruk di masa lalu memang mudah. Namun realitanya terkadang tidak sesuai seperti yang diharapkan.
“Di tahun baru dibutuhkan keberanian untuk melihat dunia dengan cara baru, yakni cara yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tanpa keberanian semacam itu, tahun baru hanya merupakan tahun lama yang hanya berganti angka dan nama, namun tak mengubah makna dalam hidup nyata,†lanjut Ki Kusumo.
Yang perlu diwaspadai, di tahun baru juga akan muncul masalah-masalah dan tantangan baru yang perlu ditanggapi secara tepat dan jernih.
Tanpa ketegasan dan tindakan konkret mewujudkan harapan serta menggulirkan perubahan, perayaan tahun baru akan kehilangan maknanya, dan menjadi ritual yang miskin makna.
Ki Kusumo berharap bahwa tahun baru bisa menjadi momen yang penting melakukan koreksi atas segala kegagalan dan kekecewaan yang pernah terjadi. Momen yang tepat untuk melakukan evaluasi sekaligus apresiasi terhadap prestasi yang telah kita capai selama ini.
“Mumpung masih ada kesempatan, mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenung dan membuat gambaran besar tentang kehidupan kita. Tentang visi atau impian yang kita inginkan untuk kemakmuran pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara di tahun mendatang,†tegas Ki Kusumo.
Acara doa bersama tersebut, dihadiri pula oleh Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Berkembang (LSM Gerbang) Se-Jabodetabek, serta menampilkan atraksi Liong dan Barongsai dari Asosiasi Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (ALBSI), binaan Ki Kusumo. (batari siregar)
Bekasi (Citra Indonesia) : Ditandai dengan pesta ribuan kembang api, Ki Kusumo mereyakan selebrasi pergantian tahun bareng atlit dan seluruh artis pendukung film 13 Cara Memanggil Setan.
Sederet artis tersebut adalah Deby Ayu, Five Vi, Fairly Wattimena, Ayang Merinda, Anindita Putri, Tia Agustin dan aktor kawakan HIM Damsyik, menggelar doa bersama, melepas tahun 2010 dan menjemput tahun 2011 di Bekasi, Sabtu dinihari (1/1/2011).
Menurut Ki Kusumo, selain untuk menjalin silaturahmi, doa bersama tersebut digelar sebagai bahan introspeksi bersama. Baik untuk tahun yang ditinggalkan atau tahun baru yang akan datang. Mengingat tahun baru selalu dimaknai dengan hal-hal yang serba baru.
“Tahun baru berarti semangat baru, harapan baru sekaligus tantangan baru. Di tahun baru, harus ada perubahan yang lebih baik. Karenanya, untuk meraih dan mewujudkannya, dibutuhkan komitmen, semangat dan kerja keras,†terang Ki Kusumo disela-sela acara doa bersama.
Ki Kusumo menambahkan bahwa untuk merencanakan atau berjanji melenyapkan kebiasaan buruk di masa lalu memang mudah. Namun realitanya terkadang tidak sesuai seperti yang diharapkan.
“Di tahun baru dibutuhkan keberanian untuk melihat dunia dengan cara baru, yakni cara yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tanpa keberanian semacam itu, tahun baru hanya merupakan tahun lama yang hanya berganti angka dan nama, namun tak mengubah makna dalam hidup nyata,†lanjut Ki Kusumo.
Yang perlu diwaspadai, di tahun baru juga akan muncul masalah-masalah dan tantangan baru yang perlu ditanggapi secara tepat dan jernih.
Tanpa ketegasan dan tindakan konkret mewujudkan harapan serta menggulirkan perubahan, perayaan tahun baru akan kehilangan maknanya, dan menjadi ritual yang miskin makna.
Ki Kusumo berharap bahwa tahun baru bisa menjadi momen yang penting melakukan koreksi atas segala kegagalan dan kekecewaan yang pernah terjadi. Momen yang tepat untuk melakukan evaluasi sekaligus apresiasi terhadap prestasi yang telah kita capai selama ini.
“Mumpung masih ada kesempatan, mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenung dan membuat gambaran besar tentang kehidupan kita. Tentang visi atau impian yang kita inginkan untuk kemakmuran pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara di tahun mendatang,†tegas Ki Kusumo.
Acara doa bersama tersebut, dihadiri pula oleh Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Berkembang (LSM Gerbang) Se-Jabodetabek, serta menampilkan atraksi Liong dan Barongsai dari Asosiasi Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (ALBSI), binaan Ki Kusumo. (batari siregar)
