MESIR, CITRAINDONESIA.COM- Sebagian besar demonstran di Mesir telah meninggalkan Lapangan Tahrir setelah penguasa militer menyatakan akan membubarkan parlemen dan membekukan konstitusi.
Wartawan BBC di Kairo Wyre Davies mengatakan Lapangan Tahrir yang menjadi titik utama pergolakan rakyat di Mesir secara umum telah bersih dari demonstran dan hanya beberapa pengunjukrasa inti yang tersisa.
Hari Minggu Dewan Tinggi Militer juga mengatakan akan berkuasa selama enam bulan atau hingga pemilihan bisa digelar.
Dalam pernyataan yang dibacakan di televisi negara, dewan militer mengatakan akan membekukan konstitusi dan membentuk komite untuk menyusun rancangan konstitusi baru.
Rancangan konstitusi itu kemudian akan diajukan ke referendum rakyat. Konstitusi yang ada mencegah banyak partai dan kelompok ikut dalam pemilihan umum sehingga parlemen Mesir didominasi oleh pendukung Partai Demokrat Nasional, yang selama ini loyal kepada Mubarak.
Pengumuman ini ditanggapi positif oleh banyak demonstran sebagai upaya melepaskan diri dari rezim lama. Presiden Mesir Husni Mubarak mundur hari Jumat (11/2) setelah demonstrasi massal selama 18 hari.
Pemogokan:
Militer Mesir menyerukan agar warga kembali bekerja demi memulihkan negara. Namun bank- bank masih tutup, Senin (14/2/2011) akibat pemogokan oleh staf lembaga milik negara dan Selasa esok bertepatan hari libur umum di Mesir. (oca)