JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Krisis BBM di Lumajang (Jatim) belum teratasi. Bahkan kelangkaan meluas ke daerah lainnya Tuban, Jawa Timur, Kamis (18/11/2010).
Dalam pantauan citraindonesia.id di SPBU Banyuputih Lor, Rabu (17/11) sore, akibat kelangkaan situasi pembelian kian tak teratur.
Saling berebut mengantri mengambil posisi paling di depan baik oleh pengendara motor dan mobil. Hal itu diperparah dengan kedatangan mobil- mobil pick up yang yang inghin membeli untuk dijual secara eceran kepada masyarajat.
â€Kelangkaan BBM terjadi sejak tiga hari lalu. Tidak hanya di Lumajang namun juga di Jember dan Probolinggo,†kata Yahya Suroto (37) warga setempat.
Kelangkaan dan keresahan masyarakat juga terjadi di Tuban. Daerah ini juga terjadi kelangkaan BBM jenis premium sejak tiga hari yang lalu menyusul pengurangan suplay BBM Pertamina. Akibatnya stok konsumsi masyarakat di SPBU BBM nihil (kosong).
Di SPBU Jalan Manunggal, mengalami pengurangan suplay sejak tiga hari sebanyak 8.000 liter. Biasanya disuplai 24.000 liter per hari, kini menjadi 16.000 liter per hari.
Pengurangan:
Sementara itu dari Jakarta, Dirjen Migas Evita Khaerani mengakui pemerintah mengurangi suplay BBM bersubsidi. “Kalau disebut kelangkaan tidak. Tetapi memang karena pengurangan suplay,†katanya.
Sedangkan VP Komunikasi PT Pertamina (Persero) M. Harun mengatakan alokasi kuota BBM bersubsidi 2010 memang sudah tipis. Diperkirakan premium habis pada awal Desember 2010. Solar subsidi habis di pertengahan November 2010.
“Stoknya memang sudah tipis. Memang masih ada 6-7% lagi. Jadi kita harus hemat,†katanya pada Seminar “Implikasi Penataan Ulang Distribusi BBM Subsidi dan Non-Subsidiâ€, di Jakarta, Kamis (18/11/2010). (marto/friz)