JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Â Jangan cepat puas dengan kenaikan nilai maupun volume ekspor nasional sekarang.
Pasalnya kondisi perekonomian global belum stabil. Karena belum stabil, permintaan pun bisa tiba- tiba anjlok, bahkan sama sekali nihil. Sebaliknya permintaan bisa tiba- tiba booming (melonjak) di luar perkiraan. Itulah mekanisme pasar.
Menjaga stabilitas dan mendorong daya saing ekspor mutlak dilakukan. Selain regulator, pemerintah juga harus tampil sebagai guidance untuk pelaku usaha demi mengakses pasar- pasar ekspor non traditional (emerging market) utamanya pasar yang memiliki prospek bagus, semisal wilayah Teluk, bekas jajahan Sofyet, Afrika hingga Nigeria.
Emerging market tak selamanya emerging. Terbukti, bila digarap dengan bagus, kinerja ekspor pasar ke negara emerging market pun tak kalah seru bila dibandingkan dengan pasar tradisional.
Memang nilai perdagangannya belum sebanding dengan pasar tradisional seperti AS, Jepang, Tiongkok dan Eropa lainnya. Tetapi masa depannya bagus, layak digarap.
Nigeria, contohnya. Berdasarkan data Kemendag, kinerja ekspor non migas Indonesia ke Nigeria terus meningkat. Periode Januari – Mei 2010, naik 23.67%, setara US$ 110.034 juta bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009.
Pada periode 2004-2009 ekspor Indonesia ke Nigeria memiliki trend positif sebesar 10.69%. Nilai ekspor Indonesia ke Nigeria pada tahun 2009 mencapai US$ 207.3 juta dan semua adalah komoditi nonmigas. Produk nonmigas utama dari Indonesia yang diekspor ke Nigeria diantaranya adalah kertas, margarin, Palm oil, batre dan alat elektronik, dll.
Sementara itu nilai impor Indonesia dari Nigeria pada periode tahun 2004 – 2009 memgalami peningkatan sebesar 21.64%. Pada tahun 2009 nilai total impor Indonesia dari Nigeria sebesar US$ 508.8 juta.
Sebagian besar komoditi yang diimpor Indonesia dari Nigeria berupa migas sebesar US$ 503.63 juta, sedangkan nonmigas sebesar US$. 5.26 juta, adapun komoditi utama yang diimpor seperti ; katun, coklat dan kayu.
Bila dipandang pada periode Januari – Mei 2010, nilai Impor Indonesia pada maret 2010 mengalami peningkatan sebesar 27.52% menjadi US$. 386,2 juta bila dibandingkan dengan tahun 2009 pada periode yang sama sebesar US$. 302.9 juta.
Sedangkan total perdagangan Indonesia- Nigeria memiliki trend positif periode 2005-2009 sebesar 0.11%. Pada tahun 2009 total nilai perdagangan kedua negara meningkat menjadi sebesar US$ 716.2 juta setelah sebelumnya pada tahun 2008 bernilai US$ 404.4 juta. (olo)