Israel (Citra Indonesia): Ketegangan yang terus berlarut- larut akhirnya membuat Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak gerah. Ia pun secara mengejutkan mengumumkan mundur sebagai Pemimpin Partai Buruh untuk membentuk faksi sendiri.
Barak memimpin rombongan yang menyempal, disebutnya Independen, yang mencakup empat lainnya anggota parlemen Buruh, kata berbagai laporan.
Para wartawan mengatakan langkah itu memperkuat koalisi sayap kanan yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu, karena partai baru bentukan Barak akan tetap berada di pemerintahan.
Partai Buruh akan melakukan pemungutan suara mengenai apakah partai ini akan keluar dari koalisi sehubungan dengan cara Netanyahu menangani proses perdamaian Timur Tengah.
Tetapi langkah kejutan Barak ini mendahului pemungutan suara bulan depan, yang mengisyaratkan bawha Barak masih yakin Netanyahu sungguh-sungguh menangani proses perdamaian dengan Palestina, kata wartawan BBC di Jerusalem, Jon Donnison.
Perundingan damai yang goyah itu menjadi terhenti akhir tahun lalu karena Israel menolak untuk melanjutkan pembekuan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang dicaploknya dari Palestina.
Pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat terus berlanjut “Kami sudah mengajukan permintaan kepada Knesset untuk mengakui kami sebagai faksi bari yang disebut Independen,” kata Barah di depan jumpa pers yang disiarkan langsung lewat televisi dan radio di Israel.
“Partai baru ini akan berhaluan tengah, Zionis dan demokratis,” katanya.
Ketegangan di tubuh Partai Buruh, yang merupakan anggota penting koalisi yang memerintah Israel, sudah berlangsung berbulan-bulan.
Seorang pejabat partai mengatakan para anggota parlemen Buruh akan bergabung ke dalam faksi baru yang dibentuk Barak. (rosalinda)