JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Terkait kasus dugaan kepergian Gayus Tambunan plesiran ke Macau, Menko Polhukam Djoko Suyanto menepis tudingan kalau penegak hukum kebobolan.
“Mau ungkap dari mana, wong datanya baru ada sekarang. Waktu itu penyelidikan fokus kepada kasus di Bali,” kata Djoko di Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (5/1/2011).
Menurut Djoko terungkapnya kasus kepergian Gayus ke luar negeri ini pun karena laporan masyarakat. Untuk itu ia berharap masyarakat terus membantu penegak hukum melalui informasi.
“Alhamdulillah sekarang ada informasi dari masyarakat sehingga kita bisa selidiki,” tutupnya.
Sebelumnya, Menkum HAM Patrialis Akbar menyatakan, Sony Laksono terbang ke Macau pada 24 September, kembali ke Jakarta 26 September dan terbang lagi ke Kuala Lumpur 30 September.
Sementara, tanggal kembali ke Jakarta belum terlacak. Paspor Sony Laksono memakai foto Gayus mengenakan wig seperti yang terpergok di Bali awal November.
Menurut Patrialis, paspor itu semula dibuat untuk bocah 5 tahun bernama Margareta. Namun karena paspor tak juga diurus lebih lanjut, akhirnya nomor paspor yang telah diregistrasi itu digunakan oleh Sony Laksono.
Sony Laksono adalah nama yang digunakan Gayus Tambunan untuk terbang ke Bali pada awal November. Devina, seorang warga Depok, pada 2 Januari 2011 menulis surat pembaca di Kompas bahwa dia melihat pria mirip Gayus Tambunan pada bulan September.
Selama menginap di Rutan Brimob Kelapa Dua, Gayus disebut-sebut 65 kali keluar masuk sel. Ia pun diduga melakukan suap kepada petugas.
Praktek kotor ini berakhir setelah kepergiannya ke Bali terkuak. Kini Gayus dipindahkan ke LP Cipinang, sedangkan mantan pengelola Rutan Brimob jadi pesakitan Mabes Polri. (adams)