Jakarta (Citra Indonesia): Rapat pleno di Kantor Menko Perekonomian, Rabu (19/1/2011), pemerintah akan memutuskan besaran tarif bea masuk (BM) impor produk pangan seperti gandum, pakan ternak dan bahan baku pupuk.
“Kalo isinya kan seperti yang disampaikan menko. Kalau beras sudah diputuskan Desember lalu, jadi sudah jalan.  Yang  dirapatkan kemarin itu terkait dengan gandum,†kata Mendag Mari Pangestu usai melantik 13 pejabat eselon I Kemendag, di Kantonur, Rabu (19/1/2011).
Terkait mengenai pangan, intinya kata Mari, adalah bagaimana kita bisa menjaga dan mengimbangi kenaikan harga pasar  dunia. Di mana harga beras Thailand lebih murah dari harga beras dalam negeri.
“Intinya bagaimana menjaga mengimbangi kenaikan harga dunia. Beras Thailand harganya masih di bawah harga dalam negeri. Kalau tarif BM dinolkan, menurut kami itu justru akan membantu menstabilisasi harga dalam negeri. Dan jangan lupa,  Februari kita  mulai panen,†ujarnya.
Namun rendahnya tarif ini kata Mari tidak akan mempengaruhi petani. Karena BM rendah ini sifatnya hanya berlaku beberapa waktu saja, bisa satu tahun atau dua tahun.
“Tapi yang pasti, sebelum satu tahun kita evaluasi. Jadi petani tetap terlindungi. Kita harus lihat perkembangan dinamika harga. Makanya dievaluasi,  ada jangka waktu yang ditetapkan,â€.
Untuk memudahkan masuknya produk pangan impor, Mari menambahkan masuk jalur hijau. “Komoditi pangan masuk jalur hijau, supaya biaya impor rendah. Apalagi FAO (organisasi pangan dunia) menyebutkan harga pangan dunia sama dengan di 2008. Syukurnya beras masih stabil, tidak seperti di 2008 karena suplai masih cukup,†terangnya.
Produk- produk pertanian seperti beras, jagung, gula, kedelai, kemudian yg terkait pakan ternak dan pupuk, lanjut Mari, Â terus dipantau pemerintah untuk kepentingan rakyat. (oloan siregar)