Mesir (Citra Indonesia): Mesir hawatirkan terjadinya kerusuhan seperti di Tunisia akibat melonjaknya harga pangan dan kelangkaan roti. Pemerintah Mesir selama ini mensubsidi 80% biaya kebutuhan pangan rakyatnya.
Seperti ditulis kantor berita Reuters sejumlah negara Arab telah melakukan antisipasi untuk mencegah situasi rusuh di Tunis terulang akibat meroketnya harga pangan.
Menurut laporan badan pangan PBB (FAO) pada awal tahun ini, harga pangan melonjak menembus rekor baru Desember lalu dan melampaui titik yang pernah dicapai tahun 2008 yang menyebabkan sejumlah negara dilanda krisis, termasuk di Mesir.
FAO menambahkan harga bahan pangan bersumber biji-bijian bisa meroket lagi akibat langkanya pasokan pangan karena cuaca ekstrim yang melanda dunia.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat bahwa harga pangan dunia bulan lalu, Desember 2010 mencapai rekor tertinggi. Nilai impor produk makanan tahun 2010 US$1.000 miliar.
Kenaikan harga komoditas membuat kemungkinan bahwa makanan impor akan mencapai rekor tinggi pada tahun 2011 bila dibandingkan dengan nilai impor tahun 2010 US$1000.
“Ini adalah situasi harga tinggi,†kata Mr Abbassian,  sembari menunjuk fakta biaya sereal  dan khususnya beras masih berada di bawah fakta yag terjadi saat krisis 2007-2008.
Financial Times melansir Organisasi yang berbasis di Roma ini mengatakan, rekor ini tidak merupakan krisis. Abdolreza Abbassian, ekonom senior di FAO, mengakui bahwa situasi yang terjadi tersebut “mengkhawatirkanâ€. (berbagai sumber)