Jakarta (Citra Indonesia.com): Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua di Gedung KPK, mengakatan Muhammad Nazaruddin ketika diperiksa mengaku sejumlah orang melarangnya pulang dari Singapura ke tanah air.
Siapa- siapa saja mereka itu? Itu yang hingga kini tidak jelas batang hidungnya. Hanya Nazaruddin yang tahu itu.
“Siapa orang yang melarangnya pulang, Nazaruddin mau mengatakannya kalau rekaman dimatikan terlebih dahulu,” ujar Adullah Hehamahua, Senin (12/9/2011) di Gedung KPK, Jakarta.
Penrnyatan itu serta- merta membuat tim pemeriksa terperangah. Sekaligus kesal. “Ilmu langit apa lagi? Saya tidak mau. Kalau saya matikan, nanti dia bilang dia sudah kasih tau semuanya, tapi rekamannya dimatikan,” kata Abdullah rada kesal.
Nazar juga lanjut Hehamuahua, juga berbohong soal posisi Yulianis. Sebelumnya Nazar mengaku memberhentikan Yulianis dari Permai Group. Bahkan Yulianis pernah ditawarkan posisi Direktur Keuangan di perusahaan Nazar.
“Namun tawaran itu ditolak leh Yulianis. Yulianis dan Nazaruddin sama-sama pintar. Bedanya Yulianis punya moral, Nazaruddin tidak,” tegas Abdullah Hehamahua. (ling)