JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Presiden AS Barack Obama telah menandatangani perintah eksekutif untuk memblokir kekayaan properti milik Kolonel Gaddafi dan keluarganya, Jumat (25/2/2011) waktu setempat.
“Sanksi ini ditujukan kepada pemerintah Gaddafi, dan melindungi aset milik masyarakat Libia,” kata Obama.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pemerintahan Obama akan menekan rejim Gaddafi untuk menghentikan tindakan kekerasan terhadap warganya.
Ribuan orang tewas karena ditembaki oleh pasukan pendukung Gaddafi. Sementara ribuan orang lainnya mengungsi melalui perbatasan Mesir dan Tunisia.
Sebelumnya, Presiden Amerika, Barack Obama mengajak tiga pemimpin negara Eropa untuk mendiskusikan penyelesaian krisis dan pemberian sanksi terhadap pemerintah Libia.
Ketiga pemimpin negara Eropa itu adalah Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi.
Sebelumnya, beberapa negara telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Libia sebagai bentuk protes atas langkah Libia dalam menangani aksi itu.
Selain AS, Pemerintah Swiss telah membekukan aset milik Muammar Gadaffi dan kroninya oleh.
Jumat lalu, dalam konferensi pers di kantor PBB New York, wakil duta besar Libia Ibrahim Dabbashi menggambarkan Kolonel Gaddafiyang telah berkuasa selama 42 tahun sebagai ‘orang gila’ dia memperingatkan ribuan orang akan menjadi korban di Tripoli, karena pemimpin Libia itu tidak akan menyerah dan melarikan diri serta akan melawan sampai mati.
Sebagian besar wilayah di bagian timur Libia, telah dikuasai oleh demonstran anti pemerintah dan sejumlah unit militer Libia berpihak pada pemrotes. (oca)