Jakarta (Citra Indonesia.com): Dipicu rendahnya jumlah pasokan mengakibatkan harga gabah melonjak tinggi. Di Purworejo misalnya, harga Gabah basah di tingkat petani sebesar Rp4.000 per kg.
Berdasarkan hasil analisis Bappebti, Jumat (26/8/2011), bahwa pedagang pengumpul yang ada di wilayah tersebut mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan.
Pasalnya sebagian besar petani di daerah ini belum mau menjual Gabah karena mereka mendijadikannya sebagai cadangan,
Tingginya harga Gabah basah juga menyebabkan Gabah kering giling (GKG) mengalami kenaikan menjadi Rp4.600 per kg, atau naik dari sebelumnya Rp4.400 perkilogram.
Sementara itu, harga Gabah di tingkat petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih stabil tinggi. Keputusan petani menahan penjualan sebagian besar hasil panen, menyebabkan pasokan beras di pasaran terbatas.
Harga Gabah kualitas medium di tingkat di daerah itu khususnya untuk penggilingan saat ini berkisar Rp3.700-Rp4.0 00 per kg. Akibatnya, pengadaan pangan oleh Perum Bulog pun tersendat.
Serapan beras hingga awal Agustus baru mencapai 51.300 ton, atau sekitar 54 persen dari target pengadaan hingga akhir tahun 95.000 ton.
Dengan adanya kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk Gabah di wilayah Jateng dari Rp3.345 menjadi Rp4.100 per kg, diharapkan meningkatkan minat petani jual Gabah ke Bulog. (linda)