SPANYOL. CITRAINDONESIA.COM- Paus Benediktus XIV memperingatkan. Awas adanya sentimen “anti pemuka agama agresif” di Spanyol mirip dengan peristiwa tahun 1930-an.
Paus tiba di kota ziarah Santiago de Compostela di awal lawatannya selama dua hari di Spanyol. “Bentrokan antara agama dan modernitas kembali terjadi, dan hal itu sangat kuat sekarang,” kata Paus kepada wartawan di atas pesawat menuju Spanyol seperti dikutip kantor berita AFP.
Paus dijadwalkan akan memimpin misa di udara terbuka dan kemudian pemimpin Gereja Katolik itu melanjutkan lawatan ke Barcelona pada hari Minggu.
“Pada tahun 1930-an Spanyol menyaksikan lahirnya sentimen anti pemuka agama yang kuat dan agresif,” ujar Paus.
Bentrokan antara agama dan modernitas kembali terjadi, dan hal itu sangat kuat sekarang. Karenanya Paus mendesak agar diadakan “pertemuan antara agama dan sekularisme dan bukan konfrontasi” di Spanyol dan di negara-negara lain di Eropa.
Dalam pidato di kota Santiago de Compostela itu dia menyerukan agar tercipta “Spanyol dan Eropa yang tidak hanya peduli dengan kebutuhan material masyarakat tetapi juga dengan kebutuhan moral, sosial, spiritual dan keagamaan, karena hal-hal itu merupakan kebutuhan manusia yang sah”.
Wartawan BBC Sarah Rainsford di Spanyol berbicara sebelum lawatan itu, mengatakan banyak warga Spanyol yang meninggalkan gereja di masa pemerintahan Jenderal Franco ditengah semakin eratnya kaitan demokrasi dan sekularisme.
Baru-baru ini pemerintah Sosialis yang berkuasa mencabut peraturan yang mewajibkan pelajaran agama di sekolah negeri dan melegalkan aborsi atas kesadaran sendiri dalam upaya untuk melakukan sekularisasi di Spanyol. ( olo)