Jakarta (Citra Indonesia): Disayangkan. Pemadaman  listrik akan terus berlanjut. Pemerintah tidak mampu mencapai target pembangunan pembangkit tenaga listrik dalam APBN-P 2010 sebesar 1.150 MW, periode tahun 2010.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM, Sutisna Prawira, dalam pernyataan tertulisnya, “Refleksi Kinerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 2010â€, Jumat (31/12/2010) menerangkan kinerja Sektor ESDM, pada tahun 2010, untuk bidang Ketenagalistrikan, tidak mencapai target APBN-P.
“Pembangunan pembangkit listrik sebesar 600 MW, 52 persen dari target 1.150 MW. Total kapasitas pembangkit listrik menjadi 32.111 MW. Target tidak tercapai karena pembangunan beberapa pembangkit pada program 10.000 MW tahap I mengalami keterlambatan, seperti PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Amurang, PLTU Kendari, PLTU Tanjung Balai Karimun I, dan PLTU Bangka Baru I,†jelasnya.
Kemudian dikemukakannya bahwa 2010 kementerian ESDM telah membangun 3 ruas transmisi listrik dengan panjang 330 kms dari target 1.102 kms. Sisanya 7 ruas transmisi sepanjang 772 kms masih dalam tahap penyelesaian dan progresnya di atas 89 persen. Hal ini diungkapkannya terkendala pada persoalan pembebasan tanah. “Karena melewati hutan lindung dan harga yang melambung tinggi,†paparnya.
Lebih lanjut disampaikannya, pembangunan Gardu Induk (GI) sebesar 90 MVA (100% dari target 90 MVA) telah dibangun. Dengan itu, kini total kapasitas Gardu Induk menjadi 63.465 MVA. Kemudian, pembangunan Gardu Distribusi sebesar 45 MVA tercapai (100% dari target 45 MVA), sehingga kini total kapasitas menjadi 34.769 MVA.
Kementerian ESDM untuk sektor Ketenagalistrikan juga telah melakukan pembangunan jaringan distribusi sepanjang 2.694 kms (100% dari target 2.694 kms). Jadi, imbuhnya, total panjang jaringan distribusi kini menjadi 642.209 kms.
Begitu pula rasio elektrifikasi telah mencapai 66,6 persen atau 99,1 persen dari target 67,2 persen. Jumlah pelanggan pun tercatat mengalami peningkatan di tahun 2010 sebesar 2,3 juta pelanggan (153% dari target 1,5 juta pelanggan), dengan demikian total pelanggan menjadi 42 juta pelanggan.
Selanjutnya, dijelaskannya, dalam tahun 2010 ini, realisasi investasi sebesar US$ 4.968 juta (63,5% dari target sebesar US$ 7.828 juta). “Tidak tercapainya target investasi disebabkan tertundanya pembangunan beberapa proyek pembangkit karena permasalahan financial closing dan penyelesaian perizinan pembebasan lahan untuk pembangkit maupun transmisi,†jelasnya.
Terakhir capaian sepanjang 2010 yang telah tercatat adalah realisasi subsidi listrik sebesar Rp. 62,8 triliun (114% dari target sebesar Rp. 55,1 triliun). Hal ini, menurutnya, disebabkan karena peningkatan kebutuhan listrik diatas perkiraan, tertundanya Proyek 10.000 MW tahap I, pengurangan pemadaman listrik, dan tidak tercapainya rencana pasokan gas untuk listrik.