JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Perampokan pulsa lewat short message service/sms olej operator dan perusahaan provider, adalah pengaduan terbanyak yang diterima YLKI sepanjang 2010.
“Tahun ini, ada 539 pengaduan perampokan pulsa. Jumlah ini naik dibanding 2009 yang hanya tercatat 501 pengaduan,†ungkap Tulus Abadi, pengurus harian YLKI, di Jakarta, Rabu (29/12/2010).
Kasus perampokan pulsa ponsel ini, menurutnya, sangat merugikan masyarakat sebagai pengguna ponsel. Sebab modus perampokan pulsa ini yang dilakukan operator dan perusahaan provider melalui pesan singkat (sms).
Meski pengguna ponsel tidak membalas program yang ditawarkan operator dan perusahaan provider, namun mereka dianggap ikutserta. Pulsa pengguna ponsel bersangkutan langsung disedot.
“Dengan merampok pulsa ini, para operator dan perusahaan provider bisa mengeruk Rp2 miliar/hari,†jelas Tulus.
Ironisnya, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal, Tulus menegaskan BRTI memiliki powerfull (kekuatan, red) untuk menindak operator dan perusahaan provider tersebut.
“Ini yang kami sesalkan. BRTI tidak menindak mereka yang jelas-jelas sudah merugikan masyarakat pengguna ponsel,†katanya.
Selain kasus perampokan pulsa, YLKI juga banyak mendapat pengaduan dari masyarakat soal kasus kredit perumahan, seperti keterlambatan penyerahan sertifikat oleh developer, bentuk bangunan yang tidak sesuai serta masyarakat yang ingin mengambil rumah harus membayar kredit lebih meski rumahnya belum jadi. “Ini PR untuk Menpera agar merevisi kembali regulasi yang ada,†jelasnya.
Kasus lain yang juga banyak diadukan masyarakat seputar kartu kredit. Tidak sedikit perbankan yang memakai tenaga debt collector untuk memaksa nasabah yang gagal bayar.
Di samping itu juga kasus yang menyangkut operasi penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) yang dilakukan petugas PLN dan janji Dirut PLN Dahlan Iskan yang menyatakan tidak ada pemadaman, tapi kenyataan pemadaman masih tetap terjadi.
“Kasus terakhir yang juga disorot adalah layanan terhadap jemaah haji terutama menyangkut keterlambatan penerbangan dan banyaknya barang yang hilang dari bagasi,†tambah Tulus. (olo)