Jakarta (Citra Indonesia): Perdagangan adalah nyawa dari sistem perekonomian suatu bangsa. Maka itu, semua pihak harus  menjaga hal- hal yang menghambat perdagangan itu sendiri sehingga ekspor kian tumbuh.
“Perdagangan sangat penting, urat nadi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jadi harus dijaga,†tegas Menko perekonomian Hatta Rajasa, dalam rapat kerja Kemendag, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/3/2011).
Dikatakan, perdagangan sebagai urat nadi pertumbuhan perekonomian Indonesia harus dikelola dengan baik, terukur dan harus memiliki tata kelola manajemen yang baik dan terukur pula.
Dengan itu maka indikator pertumbuhan, akan dapat diperoleh secara sempurna. “Kita membuat sejarah dalam nilai ekspor terbesar dari tahun- tahun sebelumnya,” jelasnya.
Untuk sekedar diketahui nilai ekspor periode januari 2011 sebesar US$14,45 atau turun 14,11% bila dibandingkan nilai ekspor tahun 2010. Namun bila dibandingkan Januri 2010, naik 24,65%.
Tak hanya soal nilai dan volume ekspor, indikator perdagangan antar pulau juga kian meningkat. Contoh, jalur Selat Sunda (Jabar), mulai terpantau sibuk hingga diperkirakan pada 2011. Maka dipastikan kesibukan itu  akan mendongkrak arus transaksinya.
“Volume perdagangan antarpulau meningkat luar biasa. Saya ambil contoh. Selat Sunda begitu sibuk, 2,7 juta kendaraan roda empat menyeberang meningkat menjadi 2,9 juta kendaraan termasuk truk. Dipastikan 2011 di atas tiga juta, semua mengalir ke logistik kita,” ungkapnya.
Sehingga, dari adanya peningkatan tersebut, dirinya berharap pihak Kementerian Perdagangan semakin meningkatkan volume perdagangan.
“Bicara connectivity. Harapan saya, Kemendag meningkatkan volume perdagangan dalam negara kita. Apalagi space luar biasa,” ucapnya. (oloan siregar)