JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perindustrian memperkuat basis industri kecil (IKM) di luar Pulau Jawa. Maklum, 75% dari 3,8 juta jumlah IKM berada di Pulau Jawa.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Euis Saedah mengatakan saat ini jumlah IKM di Indonesia sekitar 3,8 juta. Sayangnya, keberadaan IKM belum tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Padahal potensi yang bisa dikembangkan di luar Pulau Jawa sangat besar,” kata Euis di Jakarta, Senin (12/9/2011).
Euis mengatakan keberadaan IKM di luar Pulau Jawa perlu diperkuat. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah berupaya membuat jangkar IKM terutama di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk Sulawesi Selatan, program yang dilakukan di antaranya menggandeng Universitas Hasanudin, Makassar. Lembaga pendidikan itu diharapkan bisa memberikan pelatihan wirausaha ke masyarakat sesuai potensi yang ada di sana.
Untuk mendukung program tersebut, lanjutya, Kemenperin akan memberikan bantuan dua unit mesin pengemasan (packaging) senilai Rp800 juta.
Sementara untuk NTB, Euis mengatakan mereka memiliki potensi Pijar (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut). Kemenperin sendiri tengah bekerjasama dengan tempat pengolahan kulit di sana untuk dikembangkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah. Selain itu, tenun dari NTB juga sangat potensial untuk dikembangkan.
Program lainnya di Sumatera Barat yakni mengembangkan industri kulit, makanan ringan dan bordir. Ada pula pembentukan komunitas Pulau Samosir untuk mengembangkan industri fashion.
Sedangkan pengembangan IKM di Papua menurutnya masih membutuhkan pendekatan khusus dengan masyarakat, namun potensi IKM yang bisa dikembangkan sangat besar. (Iskandar)