JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Sektor industri masih menjadi motor penggerak perekonomian nasional hingga tahun 2010 yang lalu. Di mana pertumbuhan industri melejit melebihi taget pemerintah yakni 4,65% menjadi 5,1%.
“Itu adalah indikasi utama meningkatnya pertumbuhan industri kita. Pada tahun 2010 ini tumbuh melebihi target dari 4,65 persen menjadi 5,1%” kata Sekjen Kemenperin Ansari Bukhari kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (8/2/2011).
Dengan angka petumbuhan industri itu, maka otomatis struktur perekonomian nasional pun tetap didominasi oleh penghasilan dari sektor tersejut yakni sebesar 24,8%.
Dalam arti kinerja itu akan jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kinerja sektor pertanian sebesar 15,3%, sektor perdagangan atau penghasilan bisnis perhotelen plus restoran yang hanya tercatat sebesar 13,7 persen.
Karenanya tidak terlalu muluk- muluk bila pemerintah menargetkan pertubuhan industri tahun 2011 mencapai 6,1% dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja perlu mendapatkan prioritas utama seperti industri padat karya alas kaki.
“Industri ini dapat menyerap 110 ribu tenaga kerja dimana telah ada investor sebanyak 22 yang mau melakukan investasinya di Indonesia,” terangnya.
Ditambahkan Ansari, dari 8 cabang industri yang pertumbuhannya positif, ada 1 cabang industri yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu industri barang kayu dan hasil hutan sebesar minus (-3,5%).
” Ada beberapa faktor yang membuat industri mengalami pertumbuhan negatif, yaitu kekurangan bahan baku. Bahan baku kita lebih banyak diekspor ke luar negeri dan hilangnya pasar karena direbut pesaing asing,” jelasnya.
Karenanya, untuk meningkatkan industri yang berkinerja devisit itu, katanya, diperlukan perhatian khusus oleh semua pihak tanpa terkecuali. Yang jelas meningkatnya pertumbuhan industri di tahun 2010 dikarenakan meningkatnya import bahan baku yang lebih besar dari pada barang modal.
“Itu adalah indikasi utama meningkatnya pertumbuhan industri kita di 2010 yang melebihi target dari 4,65 persen menjadi 5,1 persen”.
Ditempat yang sama, Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Euis Saedah berjanji akan melakukan trobosan baru meningkatkan jiwa wirausahawan kepada masyarakat di luar pulau Jawa.
“Selama ini masyarakat mengalami kendala dengan modal yang membuat mereka malas menjadi wirausahawan,” katanya.
Karenanya kata dia, harus terus didorong agar para tenaga kerja yang ada menjadi wirausahawan yang unggul dengan pelatihan dan bantuan pemerintah melalui KUR yang sudah ada. (iskandar)