Jakarta  (Citra Indonesia): Keuanikan dan keartistikan produk Kramik Tiongkok dan India mempesona penggemar dari berbagai belahan dunia.
Kedua negara itu memang dikenal sebagai penghasil kramik terartistik dan mempesona. Hebatnya kedua negara penghasil ini tak jemu- jemunya menciptakan inovasi baru, baik dari segi motif dan kualitasnya yang kian mengagumkan.
Mereka dalam sekejap mampu membius penggemarnya dengan ragam motif, beraneka warna nan atraktif. Hasil karya perajin keramik India kerap mempercantik rumah-rumah mewah, villa, hotel, balai pertemuan dan bahkan sarana peribadatan, gereja dan masjid-masjid  ummat muslim di negeri itu.
Masjid Taj Mahal yang teramat termasyhur itu umpamanya. Hampir di semua sisi dilapisi bahan kramik buatan tangan- tangan trampil asal India.
Itulah yang menjadikan keramik Idia menjadi buah tangan turis (cindera mata) dan menjadikan  bahan itu sebagai dekorasi  utama interior rumahnya. Soal harga? no problem.
Bahan dasar keramik dekoratif ini adalah pualam. Kemudian dibuat pola hiasan batu alam ataupun kulit kerang. Baru kemudian kreativitas menuntun seniman merampungkan keramik.
Dalam membuat disain, ketelitian tentu memang sangat diperlukan. Bahkan ketelitian sebagai menu utama mereka setiap melakoni pekerjaannya demi meraih target.
Pembuatan seni keramik India juga hingga kini belum tergantikan oleh mesin. Tak heran, pengerjaan satu keramik kecil memakan waktu paling tidak 20 hari. Bahkan butuh waktu setidaknya sembilan bulan untuk ukuran jumbo. Tapi hasilnya waw.
“Lantas kapan Indonesia mampu menciptakan kramik yang dikagumi masyarakat dunia?”. (rosalinda)