Jakarta (Citra Indonesia): PT PLN (Persero) mengelola dana APBN tahun 2011 sebesar Rp9 triliun, membangun proyek listrik perdesaan dan proyek-proyek kelistrikan lainnya.
Namun dalam rangka menekan biaya tinggi dan transparansi, manajemen PT PLN pusat menyediakan fasilitas internet ‘e-Procurement Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE)’.
Penggunaan fasilitas tersebut rencananya akan diresmikan oleh Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan dan Kepala LKPP Agus Rahardjo, Senin (22/11/2010).
“Proses pengadaan barang/jasa dari APBN, memanfaatkan fasilitas teknologi informasi,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Â Bambang Dwiyanto,sesuai siaran pers, Minggu (21/11/2011).
Dengan sistem e-Procurement LPSE-PLN, akan memudahkan para penyedia barang/jasa yang berminat mengikuti lelang.
Artinya penyedia jasa tidak harus berhadapan lagi dengan kasus macet di jalanan atau harus membuang ongkos untuk datang ke kantor PLN membawa berkas (dokumen) penawaran.
Penyedia jasa tinggal mendaftar dan memasukkan berkas dokumennya secara on-line. Dokumen kualifikasi, dokumen pengadaan dan dokumen penawaran harga diunduh (download) melalui internet di http://eproc-lpse.pln.co.id.
Bahkan hasil perifikasi (pemenang) akan diumumkan di on-line tersebut. Dan pemenangnya akan dipanggila melalui on-line juga. Ini berlaku di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi mesalah- masalah hukum, semisal KKN.
- Menyediakan pelatihan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
- Menyediakan sarana akses internet bagi PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
- Menyediakan bantuan teknis untuk mengoperasikan SPSE kepada PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
- Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa. (friz)
