JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Polemik privatisasi saham PT Krakatau Steel Tbk terus berlanjut. Namun Tim independen yang dibentuk Meneg BUMN mengaku tidak menemukan kejanggalan proses IPO (initial public offering).
“Hasilnya, dijalankan sesuai prosedur. Harga optimal memang Rp850,” kata Hikmahanto usai bertemu dengan Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany di kantornya, Jakarta, Selasa (9/11/2010).
“Catatannya memang tidak bisa diungkapkan secara detail. Kami bukan penegak hukum,” imbuhnya.
Anggota tim Independen Pelaksanaan Privatisasi Krakatau Steel antara lain Mas Achmad Daniri, Hikmahanto Juwana, Sudarjono, dan Kahlil Rowter.
Sebelumnya pengamat ekonomi Hendri Saparini mengatakan perusahaan baja ini memperihatkan ketiadaan strategi kreatif dalam penggalangan modal BUMN strategis.
‘’Publik tidak paham konsekuensi IPO KS sangat luas dan sangat berpotensi merugikan kepentingan nasional,’’ kata pengamat ekonomi Hendri Saparini, Senin (8/11/2010).
Banyak yang mengira, ujar dia, IPO ini akan menguntungkan KS.n ‘’Padahal dana IPO Rp 2,6 triliun terutama akan disetorkan KS kepada perusahaan baru hasil JV KS dengan perusahaan asing,’’ kata Hendri.
Ironisnya porsi kepemilikan saham KS di perusahaan hasil JV ini hanya minoritas. (friz)