MESIR, CITRAINDONESIA.COM- Presiden Mesir Husni Mubarak membubarkan kabinetnya menyusul gelombang unjuk rasa anti pemerintah menewaskan 26 orang. Mengerikan. Rakyat berhadap- hadapan dengan moncong senjata.
Kendati ditentang mayoritas penduduk Mesir, Presiden Mubarak mengatakan tetap akan mengumumkan kabinet baru Minggu (30/01/2011) hari ini.
Sebelumnya, Pemerintah Mesir menerapkan larangan keluar rumah di Kairo, Iskandariyah dan Suez. Hal itu dilakukan dalam mengendalikan situasi serta meminimalisasi jumlah korban.
Mubarak, menghadapi penentangan terbesar selama berkuasa 31 tahun berkuasa, juga telah memerintahkan militer turun ke jalan menghadapi para demonstran
Dalam pernyataannya di televisi, Mubarak membela keputusannya untuk menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi situasi terkain unjuk rasa anti pemerintahan di jalanan.
Mubarak juga mengatakan walaupun ia mengerti kegelisahan para pengunjuk rasa, namun ia tidak akan membiarkan Mesir diguncangkan oleh para demonstran.
Ribuan orang telah turun ke jalan Minggu ini di kota Cairo, Suez, Alexandria, untuk menentang pemerintahan Husni Mubarak.
Larangan keluar rumah diberlakukan dari pukul 18.00 sampai pukul 07.00 waktu setempat. Sementara itu pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan meninjau ulang bantuan luar negerinya ke Mesir.
Mesir adalah penerima bantuan luar negeri Amerika terbesar ke empat setelah Afghanistan, Pakistan dan Israel. (oca)