JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Bila defisit membawa kebaikan masih bisa diterima. Tetapi kalau itu karena pemborosan, mestinya bisa kita hilangkan.
“Dengan demikian kita bisa mencegah terus berutang atau menyusutkan utang secara signifikan,” kata Presiden SBY saat membuka Sidang Paripurna di Istana Bogor, Kamis (21/10) siang. Sidang ini membahas, antara lain, upaya optimasi anggaran negara.
Karena itu, Presiden meminta kementeri, lenbaga negara, dan pemerintah daerah melakukan upaya optimasi dan penghematan anggaran.
“Saya minta perhatian yang sungguh-sungguh atas hal ini semua untuk sebuah gerakan optimasi, baik di pusat maupun daerah,” Presiden SBY menegaskan.
Dari sisi penerimaan, Presiden SBY sepakat dengan Ketua BPK bahwa perlu dilakukan audit. “Apakah sudah benar angka penerimaan yang kita dapatkan sekarang ini. Baik penerimaan negara pajak maupun bukan pajak,” ujar SBY.
“Siapa tahu dari sisi penerimaan sesungguhnya masih bisa kita tingkatkan,” Presiden menambahkan.
Paduan dari optimasi dan penghematan ini, lanjut Presiden SBY, akan membuat netto yang surplus dan APBN kita makin sehat, makin sustain, memungkinkan adanya pertumbuhan-pertumbuhan baru. “Masih banyak yang bisa kita efisienkan,” SBY menandaskan.
Presiden juga berharap agar anggota DPR tidak mudah menaikkan angka defisit yang akhirnya berkaitan dengan utang baru.
“Sebaiknya meningkatkan sisi penerimaan, mengefisienkan pembelanjaan. Dengan demikian anggaran menjadi sehat,” kata Kepala Negara. (adams)