JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Â Akibat berlimpahnya produksi dari kalangan petani Vietnam, harga Kopi Robusta berjangka di bursa berjangka internasional mengalami penurunan sebesar 0.0710 poin.
Pada penutupan perdagangan di bursa New York NYMEX, Selasa (6/9/2011) waktu setemoat, atau hari ini di Indonesia, harga Kopi berjangka menglami penurunan walau tergolong tipis.
Namun harga Kopi berjangka untuk penyerahan bulan Desember 2011 ditutup pada level US$2,8095 per pound dari harga sebelumnya US$2,8095 per pound, atau melemah sebesar 0.0710 poin.
Harga Kopi robusta melemah di tengah spekulasi bahwa tanaman Robusta di Vietnam mengalami peningkatan hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Memang negara Vietnam merupakan produsen Kopi Robusta terbesar di dunia. Kenaikan produksi Kopi robusta di Vietnam diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya peningkatan pasokan Kopi Robusta dunia sehingga harganya terdorong melemah.
Pasokan biji Kopi robusta di gudang yang dimonitor oleh NYSE Liffe di London mengalami peningkatan ke level 398,090 metric ton naik dari 217,670 metric ton.
Kendati demikian, hingga Juli 2011, Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat kinerja positif ekspor Kopi Indonesia. Nilai ekspor Kopi pada tujuh bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 92,2% mencapai US$ 570 juta.
Penyumbangnya adalah kenaikan harga Kopi maupun volume ekspor. Data Kemdag menyatakan, kenaikan harga Kopi sampai Juli 2011 dibandingkan setahun sebelumnya mencapai 48,2%. Kenaikan volume ekspor Kopi periode yang sama hanya sebesar 29,7%. (rosa)