Jakarta (Citra Indonesia): Sebagai Ketua ASEAN, Pemerintah Indonesia harus memampaatkannya guna mendorong daya saing produk industri besar, UKM dan mikro guna meningkatkan pendapatan perkapita rakyat.
“Selaku Ketua ASEAN, kita harus memampaatkan pasar ASEAN. Daya saing produk kita termasuk produk UKM dan Mikro juga harus ditingkatkan. Posisi kita juga semakin baik di G-20,” kata Mendag Mari Elka Pangestu didampingi Wamendag Mahendra Siregar dan Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Gusmardi, Selasa (18/1/2011).
Menurutnya, pasar ASEAN ini sangat potensial karena penduduknya 600 juta jiwa. Bahkan perkembangan perdagangan dunia, sebanyak 23% berasal dari pasar ASEAN. Bahkan PDB ASEAN tahun 2009 sebesar US$1,5 triliun.
Untuk itu ia mengharapkan agar interkonektif di kawasan ini terjalin dengan baik sehingga dapat menghilangkan hambatan- hambatan perdagangan (non tarif barrier).
“Dari segi perkembangan ekonomi dunia, 25% berasal dari ASEAN, dan tahun 2010 tumbuh 20% dibandingkan tahun 2009. Yang 75% dari negara di luar ASEAN. Untuk itu kita harus mendalami ASEAN termasuk menurunkan non tarif barrier sehingga terintegrasi,” terangnya.
Ia juga menilai peranan RRT dengan Korsel sangat penting dalam perdagangan Indonesia. “Peranan Korsel dan RRT makin penting untuk meningkatkan ekspor Indonesia,” imbuhnya seraya mengatakan program ASEAN sudah disosialisasikan di Kadin.
Di tempat yang sama, Wamendag Mahendra Siregar mengatakan tujuan utama pasar ASEAN adalah bukan untuk menurunkan tarif hingga nol persen.
“Bukan itu tujuan utamanya. Tetapi pemampaatan pasar harus ditingkatkan. Jadi harus dibedakan. Sebagai Ketua ASEAN kita juga harus lebih maju dalam negosiasi di G-20,” ujar Mahendra.
Selain itu Mahendra juga mengatakan dalam integrasi ASEAN ini, Bea dan Cukai harus bertindak transparan sesuai tarif. “Bea Cukai harus transparan,” jelasnya. (oloan siregar)